Puluhan Warga Kota Blitar Keracunan Makanan Hajatan Rawon dan Gulai

Puluhan Warga Kota Blitar Keracunan Makanan Hajatan Rawon dan Gulai

Erliana Riady - detikNews
Sabtu, 03 Agu 2019 15:09 WIB
Warga Blitar keracunan makanan hajatan/Foto: Erliana Riady
Blitar - Puluhan warga Kota Blitar diduga keracunan. Warga Jalan Kurma RT 1 RW 1 mengeluh sama seperti mual, muntah, pusing dan diare, usai menyantap masakan hajatan tetangganya.

Pada saat bersamaan, seorang warga juga dikabarkan meninggal. Namun pihak berwajib menunggu hasil pemeriksaan medis, apakah kematian korban akibat mengkonsumsi masakan hajatan itu atau tidak.

Pantauan detikcom di lokasi, siang ini sebanyak tujuh pria dewasa dibawa dengan dua mobil ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Sejak Jumat (2/8/2019) dini hari, mereka mengalami keluhan yang sama.


"Kamis (1/8/2019) setelah Magrib, itu sekitar 100 bapak-bapak diundang hajatan di dua tempat. Pertama di rumah Bu Anik disuguhi rawon. Setelah itu agak malam, mereka diundang lagi Yasinan di rumah Pak Purwanto, di situ disuguhi gule," kata seorang warga, Ny Barokah kepada detikcom di lokasi, Sabtu (3/8/2019).

Setelah itu, dini hari tadi sekitar pukul 02.00 wib, suaminya yang bernama Joko mengeluh pusing, mual, muntah dan mengalami diare. Mereka lalu pergi ke dokter Ashar dan diberi obat. Namun hingga siang ini, keluhan tidak berkurang.

Warga yang dibawa ke RSUD Mardi Waluyo/Warga yang dibawa ke RSUD Mardi Waluyo/ Foto: Erliana Riady

Rupanya, tak hanya Joko yang merasakan itu. Setidaknya ada tujuh bapak-bapak yang juga datang di hajatan dua rumah itu mengalami hal serupa. Sekitar pukul 13.15 wib, mereka dibawa bersama ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar untuk menjalani perawatan intensif.


"Ya ini bareng-bareng ke dokter. Tidak tahu apa keracunan rawon apa gulai. Semua makin lemes, terus pak lurah minta kami ke rumah sakit saja," jawab Joko sebelum berangkat naik dua mobil bersama enam pria lainnya.

Sementara warga yang meninggal atas nama Darsono (64). Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Karena keterangan dari keluarganya, korban lama mengidap sakit maag akut.

"Ya kami masih mencari bukti-bukti kematian korban. Kami masih tunggu hasil pemeriksaan medis. Apa penyebab kematiannya, sama dengan yang dikeluhkan warga lainnya. Sampai saat ini, data kami ada enam yang dirawat di rumah sakit. Tapi tadi katanya, ada yang dibawa ke Mardi lagi," pungkas Kapolsek Kepanjenkidul, Kompol Agus Fauzi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.