Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menjelaskan ada beberapa alasan yang menyebabkan gempa dirasakan berbeda di sejumlah tempat. Salah satunya terkait perbedaan batuan.
"Mungkin yang pertama kalau dari data kita itu gempanya orde hanya beberapa puluh detik, nggak sampai satu menit, itu guncangan yang dari rekaman seismograf. Namun efek dari setiap daerah kan berbeda-berbeda tergantung batuan, misalnya," ujar Rahmat saat dihubungi, Sabtu (3/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengatakan getaran gempa memang bakal dirasakan lebih kuat di gedung tinggi. Itu disebabkan, menurut Rahmat, efek ayunan gedung tinggi tersebut.
"Kemudian kalau di gedung-gedung pasti karena efek ayunan juga, sepertinya itu hanya diguncang beberapa detik tapi gedung itu bertingkat mengayun. Jadi efek ayunan, biasanya semakin tinggi posisi lantainya semakin terasa ayunannya semakin kuat," ujarnya.
"Ya semakin lama, semakin kuat dan semakin terasanya lama, seolah-olah mengayun begitu," sambung dia.
Rahmat mengatakan bisa jadi orang yang berada dalam satu gedung merasakan getaran yang berbeda karena berada di lantai yang terpisah.
"Sudah pasti itu, kalau gempanya nggak terlalu kuat ajalah, biasanya orang yang di lantai dasar itu nggak merasakan, tapi di atas semakin atas semakin merasakan, padahal gempa yang sama, gedung yang sama, asumsi dari lantai dasar dengan lantai ini merasakan berbeda," ujarnya.
Simak Video "BMKG Mutakhirkan Gempa M 7,4 di Banten Jadi M 6,9"
(knv/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini