"Saya saat kejadian di sini waktu pas lagi mengajar ngaji ya sama anak-anak dan keluarga di rumah. Setelah itu, ada getaran mungkin yang pertama itu masih belum tinggi ya, belum keras, dan melihat keluarga pada ke luar akhirnya kita juga sama anak-anak yang lagi mengaji kita ikut keluar sambil panik akhirnya kita menyelamatkan diri masing-masing," kata Sawiri di Desa Panjang Jaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (3/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang pertama itu rendah ya. Dua kali guncangan. Kedua kali guncangan itu tinggi ya getarannya. Anak-anak yang ngaji ya sekitar kampung sini saja. Kira-kira 30 (anak yang mengaji). Umurnya kira-kira sekitar 15 tahun. Kalau sekolah kira-kira sekitar SMP ya, SMK. Jadi nggak langsung lari. Kita rasain dulu kirain apa gitu ya. Setelah 5 detik, baru kita lari," ucapnya.
![]() |
Sawiri menyebut beberapa anak yang menyelamatkan diri mengalami luka ringan. Rumah yang ditinggali Sawiri juga rusak dan sementara harus tinggal di tempat dia melaksanakan pengajian.
"Luka parah nggak ada ya. Kalau luka ringan hanya lecet mungkin ada anak-anak. Kira-kira 3 orang. Hanya lecet saja itu. Kemudian ada yang jatuh ya. Kalau luka berat alhamdulillah nggak ada. Habis selesai gempa kira-kira 5 menit saya tengok ternyata ambruk," terangnya.
Dia memperkirakan kerugian akibat kerusakan bangunan rumahnya berkisar Rp 30 juta. Sawiri berharap pemerintah segera mengirim bantuan dan membangun tempat tinggalnya kembali.
"Nyampe 30 (juta rupiah). Harapan saya sih ya kepada pemerintah ya mudah-mudahan secepat mungkin agar memberikan bantuan kepada yang kena musibah, baik di lokasi sini ataupun lokasi lainnya, gitu ya agar kami bisa cepat membangun rumah kembali dan secepatnya kami bisa menempati rumah kali kembali. Karena selama ini kami belum bisa balik lagi ke posisi semula karena dikhawatirkan bangunan yang mengkhawatirkan ya. Jadi sementara kami tinggal di majelis ini," kata Sawiri.
Gempa M 6,9 sebelumnya mengguncang Banten pada Jumat (2/8) malam. Gempa juga disertai peringatan potensi tsunami.
Peringatan dini potensi tsunami kemudian diakhiri. Peringatan tersebut diakhiri setelah menunggu 2 jam dari waktu perkiraan terakhir, yaitu pukul 19.35 WIB. Gempa juga dimutakhirkan menjadi M 6,9.
Bupati Pandeglang Usai Gempa: Beberapa Rumah Runtuh, Tak Ada Korban (idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini