"Menurutku pesannya mari melakukan pembangunan di bawah kepemimpinan Pak Jokowi sebagai orang yang memelihara kehidupan. Jadi ajakan untuk membawa kemajuan. Ini menurutku yang sederhana ya," kata politikus PDIP Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Kamis (1/8/2019).
Menurut Eva, pesan ini merujuk kepada sifat Dewa Kresna atau Krisna yang disebut-sebut merupakan titisan Dewa Wisnu. Kresna dikatakan merupakan dewa pemelihara dan kerap dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi menurutku maksud tersiratnya bahwa presiden ya yang mau jumeneng ini, yang mau jadi presiden ingin melakukan pembangunan seperti Dewa Wisnu atau Krisna," lanjut Eva.
Selain itu, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno punya penafsiran lain. Ia mengatakan gelaran wayang kulit ini sekaligus untuk mengingatkan tentang budaya nusantara.
"Pesannya saya kira supaya kita berkepribadian dalam kebudayaan, menghargai budaya nusantara, dan tidak hanyut dalam budaya impor," kata Hendrawan.
Menurut agenda resmi, hari ini, Jumat (2/8), Istana Kepresidenan akan menggelar acara wayang kulit di halaman Istana Merdeka, Jakarta pada pukul 19.30 WIB. Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutkan bakal hadir untuk menyaksikan acara secara langsung.
Dalang dalam pagelaran wayang kulit 'Kresna Jumeneng Ratu' ini adalah Ki Manteb Sudarsono. Selain itu, acara akan dimeriahkan oleh Didi Kempot, Butet Kertaradjasa, hingga Cak Lontong.
Sambut Bulan Kemerdekaan, Jokowi Membatik di Stasiun MRT:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini