"Karena itulah wayang ini kita laksanakan sebagai komitmen dari PDI Perjuangan sebagai bagian dari gerak kebudayaan terlebih melalui wayang kita melihat bahwa ritual kehidupan bisa kita nikmati bersama. Bisa kita lihat bersama melalui cerita yang disampaikan ki dalang," ujar Hasto dalam sambutannya saat gelaran wayang kulit tasyakuran kemenangan Jokowi, di Tugu Proklamasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2019).
Menurut Hasto, bila masyarakat ingin melihat sosok yang jujur, hal itu tergambar dari tokoh wayang Yudistira. Sosok ini disebut Hasto didampingi punakawan yang menggambarkan kesatupaduan pemimpin dan rakyatnya.
"Mau cari sosok yang betul-betul jujur, yang tidak pernah berbuat tercela, yang memiliki standar etika moral tertinggi, kita bisa melihat yang namanya Yudistira. Darahnya putih seorang ksatria yang benar-benar dikawal oleh punakawan itu, Semar, Gareng, Petruk dan Bagong," kata Hasto.
"Ini mencerminkan kesatuapaduan antara pemimpin dengan rakyatnya," imbuh Hasto.
Sedangkan sosok yang berkebalikan, sambung Hasto, tergambar dari Sengkuni.
"Kita juga bisa melihat ada sosok yang selalu mengacaukan dengan strategi-strategi licik, memecah belah, ahli hoaks itu seperti Sengkuni," sebutnya.
Ucapan Hasto disambut tawa mereka yang hadir dalam gelaran wayang kulit. Namun, Hasto tak menyebut siapa sosok Sengkuni saat ini. (fdn/fdn)