"Pimpinan MPR sebaiknya ditetapkan berdasarkan musyawarah mufakat lintas partai dan lintas koalisi. Semua elemen hendaknya terwakili di sana. Selain perwakilan fraksi-fraksi, DPD tentu harus termasuk di dalamnya," kata Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Kamis (1/8/2019).
Menurut Saleh, soal siapa yang akan menjadi Ketua MPR juga perlu dimusyawarahkan. Saleh mengatakan PAN akan senang jika dilibatkan dalam musyawarah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh menilai perlu ada pihak yang 'memberi' dan 'menerima' dalam perebutan kursi Ketua MPR. Saleh meyakini perlu adanya pembicaraan informal antarfraksi dan DPD.
"Kami memahami adanya keinginan beberapa partai untuk mengambil posisi Ketua MPR. Tentu harus ada yang memberi dan menerima. Di situ perlu ada pembicaraan informal lintas fraksi dan kelompok DPD. Saya yakin ada solusinya," ucap Saleh.
Lebih lanjut Saleh menegaskan PAN tidak pernah mengincar kursi Ketua MPR, apalagi setelah adanya isu 'deal' di antara partai koalisi pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk menyerahkan kursi MPR-1 ke Partai Golkar. Namun Saleh menyatakan kesiapan pihaknya untuk diajak bermusyawarah.
"PAN tidak merasa pernah mengincar-incar kursi. Tetapi PAN selalu siap untuk bermusyawarah dengan semua pihak," tegas Saleh.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono menyebut koalisi pengusung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin telah membuat kesepakatan menyerahkan kursi Ketua MPR kepada Golkar.
"Dari awal kan deal-nya begitu. Ya sepatutnya Golkarlah," kata Dave saat dimintai konfirmasi, Kamis (1/8).
Simak Juga 'Mereka yang Disebut-sebut Masuk Bursa Ketua MPR':
(azr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini