"Momentum demografis, di mana usia produktif dari sisi jumlah cukup besar. Tugas kita bagaimana mengaktualkan potensi jumlah populasi usia muda yang sebegitu besar yang akan bertahan hingga 2035 menjadi potensi aktual yang terjamin hak tumbuh kembangnya," ujar Asrorun di Resto Riung Sunda, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat (31/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SDM yang paling strategis adalah kaum milenial, kaum muda. Kalau orang tua sudah out of age, tinggal menjaga stabilitas saja, kesehatan. Upgrade dan juga update itu diharapkan dari komunitas kaum muda. Inilah prioritas SDM dengan mengambil segmentasi usia muda," kata dia.
Menurut Asrorun, ada aspek yang harus terpenuhi dalam mengembangkan kaum milenial. Salah satu yang harus ditanamkan adalah pendidikan kepemimpinan.
"Bagaimana mendorong partisipasi sedini mungkin terhadap usia produktif ini memberikan pendidikan kepemimpinan, kepeloporan, dan kewirausahaan. Itulah roh dari pengembangan kepemudaan," kata dia.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Pesik menyinggung rencana Presiden Joko Widodo membentuk lembaga manajemen talenta. Menurutnya, kaum muda harus mendapatkan ruang dalam pembangunan nasional.
"Sebuah akselerasi yang memungkinkan, bagaimana talenta nasional mendapat ruang yang lebih luas dalam pembangunan nasional, sehingga memberikan kontribusi akselerasi ekonomi yang makin signifikan," kata Ricky.
Menurut Ricky, manajemen talenta memiliki aspek tersendiri. Sedangkan tantangan saat ini adalah menghadirkan ekosistem Industri 4.0.
"Manajemen talenta ada aspek tersendiri. Tantangan ke depan menghadirkan ekosistem Industri 4.0 membutuhkan terobosan dan keberanian yang progresif. Ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) terbesar kita," kata dia.
Namun, Ricky mengatakan manajemen talenta harus didukung oleh birokrasi. Menurutnya, manajemen talenta itu masih menjadi perhatian sebelum diterapkan.
"PR besar talenta ini harus didukung oleh kebijakan yang memungkinkan mereka untuk akselerasi, perlu birokrasi untuk mendukungnya. Ini juga masih menjadi perhatian," lanjutnya.
Ricky mengatakan visi ke depan adalah bagaimana melahirkan anak muda yang bisa menaklukkan dunia. Ia menilai visi itu yang mendorong Presiden Jokowi membentuk lembaga talenta.
"Visi ke depan memang melahirkan anak-anak yang bisa menaklukkan dunia. Itu mimpi Pak Jokowi dengan ingin membentuk lembaga manajemen talenta nasional," ucapnya.
Simak Juga 'Menerka Komposisi Kabinet Jokowi di Periode Kedua':
(lir/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini