"Tujuan pendidikan kita tak lagi cetak siswa berpengetahuan, tapi ber-skill dan berkarakter PKN, misalnya, paling penting bentuk karakter Pancasila tiap siswa," kata Jokowi saat membuka Kongres XXII PGRI di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (5/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Guru harus jadi agen transformasi membangun talenta anak bangsa," ujarnya.
Dikatakan Jokowi, manajemen negara tidaklah muda. Terlebih, Indonesia sebagai negara yang besar, tantangannya pun semakin besar.
"Dalam 5 tahun ke depan, kita tetapkan pembangunan SDM adalah prioritas pembangunan nasional," ujarnya.
Jokowi berpesan guru memiliki peran sentral dalam pembangunan SDM agar Indonesia ke depan mampu menghadapi perubahan zaman.
"Laksanakan program pembangunan SDM, kualitas SDM di setiap provinsi ditingkatkan, di usia remaja harus ditingkatkan signifikan," imbuhnya.
Jokowi juga berpesan kepada para guru untuk ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama pasca-Pemilu 2019. Jokowi kembali menekankan bahwa Pemilu dan Pilpres yang merupakan momentum 5 tahunan yang menguji kedewasaan dan kematangan politik Indonesia.
"PGRI punya perwakilan bahkan sampai desa-desa. Ini berperan sentral rajut persatuan kesatuan negara Indonesia," tuturnya.
"Kadang sedih, (karena) pilbup, pilwalkot jadi nggak saling sapa antartetangga, nggak saling ngomong antarteman. Mudah-mudahan nggak ada di PGRI. Ini proses setiap 5 tahun. Nanti ada pilpres lagi, kapan kedewasaan kita kematangan berpolitik kita," ucapnya.
(nvl/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini