Anies Baswedan Menangkis Serangan 'Salah Sasaran'

Round-Up

Anies Baswedan Menangkis Serangan 'Salah Sasaran'

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 01 Agu 2019 06:48 WIB
Anies Baswedan (ANTARA FOTO)
Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan merasa mendapat serangan 'salah sasaran' terkait pengelolaan sampah di Jakarta. Anies pun menangkisnya.

Hal ini berawal dari kunjungan DPRD DKI ke Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (29/7/2019). Ketua Fraksi NasDem DKI Bestari Barus saat itu menyoroti masalah sampah di Jakarta. Bahkan Bestari juga membandingkan anggaran penanganan sampah antara Jakarta dan Surabaya.

"Anggarannya 4 kali lipatnya dari Surabaya ini," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kala itu, Bestari juga mengajak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk ke Jakarta.

"Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau pilkada mendatang Bu Risma pindah ke Jakarta," kata Bestari yang disambut tepuk tangan peserta studi banding di Ruang Sidang Balai Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat kunjungan rombongan dari DKI Jakarta / Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat kunjungan rombongan dari DKI Jakarta. (Deny Prastyo Utomo/detikcom)

Bagi Anies, pernyataan Bestari itu adalah serangan yang salah alamat. Menurutnya, serangan itu turut menyasar gubernur-gubernur sebelumnya.

"Jadi Pak Bestari itu membicarakan Jakarta yang dia ikut tanggung jawab kemarin. Jadi beliau suka lupa, maunya menyerang gubernur sekarang, lupa ini menyerang gubernur-gubernur sebelumnya tuh," ucap Anies di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).





Anies merasa diwarisi masalah sampah dari gubernur sebelumnya. Dia sedang berusaha menyelesaikan masalah tersebut.

"Beliau, Bapak Bestari itu menceritakan pengolahan sampah selama ini. Saya sedang mengubah. Sebelum saya bertugas, tidak ada pengelolaan ITF (intermediate treatment facility). Sekarang kita mulai ada ITF, lagi diproses. Yang kedua, di Bantargebang, sekarang ada pengelolaan sampah dari sampah menjadi energi. Itu dulu belum ada," kata Anies.


Saat mulai menjabat pada 2017, Anies menyebut telah berencana mengubah pengelolaan sampah. Roadmap pengelolaan sampah akan diterbitkan.

"Yang saya terima saat ini adalah kenyataan yang ada sejak kemarin. Angka-angka itu kan sudah bertahun-tahun. Justru sekarang kita sedang menyiapkan. Anda selalu tanya kan soal sampah plastik bagaimana. Nanti sesudah roadmap pengelolaan sampah selesai, sekaligus kita laksanakan," kata Anies.

Dia juga merespons ajakan Bestari ke Risma. Menurut Anies, masalah di Jakarta bisa ditanganinya.

"Kami apresiasi pada perhatian, dan lain-lain. Kemudian, biarlah Jakarta diurus oleh DPRD Jakarta dan Pemprov Jakarta. Jadi mungkin Pak Bestari itu lagi siap-siap mau pensiun," ujar Anies.

Bestari Barus / Bestari Barus (Hasan Al Habshy/detikcom)

Lalu apa respons Bestari? Bagi Bestari, apa yang diucapkannya saat bertemu dengan Risma itu bukanlah serangan pada Anies melainkan upaya mengingatkan.

"Pertama, bahwa tidak ada niatan kami yang berangkat itu (ke Surabaya) menyerang gubernur. Apalagi serang Pak Anies sebagai pribadi, tidak ada sama sekali, mungkin Pak Gubernur dapat masukan salah dari orang di sekelilingnya," ucap Bestari saat dihubungi, Rabu (31/7/2019).


Bestari pun tidak merasa menyinggung gubernur-gubernur Jakarta sebelum Anies. Dia hanya menyebut Jakarta sedang darurat sampah.

"Saya kalau dibilang menyerang gubernur yang lalu, tidak juga. Saya nggak serang gubernur. Saya mengingatkan kepada Pemda DKI, kami ingatkan, ini kita sudah dekati darurat sampah dengan mundurnya pelaksanaan dari penyelesaian ITF (intermediate treatment facility)," ucap Bestari.


Bestari Kritik Sampah di Jakarta, Anies: Hati-hati Pak!:

[Gambas:Video 20detik]


Anies Baswedan Menangkis Serangan 'Salah Sasaran'
Halaman 2 dari 2
(imk/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads