Dapat Telepon Ancaman Hingga Membuat Kepala BKD Bondosowo Pilih Mundur

Round-Up

Dapat Telepon Ancaman Hingga Membuat Kepala BKD Bondosowo Pilih Mundur

Fatichatun Nadhiroh - detikNews
Kamis, 01 Agu 2019 08:00 WIB
Kepala BKD temui Wabup Bondowoso/Foto file: Chuk S. Widarsha
Bondowoso - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso, Alun Taufana Sulistyadi diancam dibunuh. Dia dan staf-stafnya mendatangi pendopo bupati dan wakil bupati. Dia datang untuk mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.

Jika pengajuan mundur itu tidak dikabulkan oleh bupati maupun wakil bupati, maka ia tetap akan mengajukan pensiun dini dari posisinya sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Di hadapan Wabup Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat, Alun Taufana mengaku diancam dibunuh. Pengunduran tersebut, bukan tanpa alasan. Alun Taufana merasa bahwa Sekretaris Daerah (Sekda), Syaifullah selalu memojokkan BKD dengan alasan sekda definitif tidak segera dilantik. Dan pelantikan sendiri sudah dilakukan, Selasa (30/7/2019).

"Saya sempat diancam akan dibunuh. Ada rekamannya. Semula, saya enggan mempermasalahkan perihal ancaman. Namun ternyata dalam apel tadi pagi Pak Sekda menyebut bahwa BKD menghambat," tegas Alun, saat bercerita alasan pengundurannya kepada Wabup Irwan Bachtiar.


Hanya saja saat didesak wartawan, Alun Taufana tidak menjabarkan bentuk ancaman maupun siapa orang yang mengancam dirinya.

"Sekda sempat menyampaikan lagi di pemkab saat apel, bahwa BKD kurang sigap. Itu yang membuat saya merasa terpukul," jelasnya.

Wabup Irwan Bachtiar mendengar pengunduran diri itu menghargai langkah dan tindakan yang diambil oleh kepala BKD tersebut. Namun begitu, dia masih merasa kurang berkenan atas langkah yang diambil Kepala BKD Bondowoso itu.

"Jujur, hari ini saya merasa prihatin. Kondisi yang sudah kita bangun, terusik gara-gara ada arogansi pernyataan dari sekda tersebut," kata wabup kepada wartawan saat dikonfirmasi.

Dia berharap Alun Taufana tetap bekerja seperti biasanya. Tak perlu takut dengan ancaman. Namun, bagaimanapun dia tetap akan menghormati keputusan Alun, sembari menunggu perkembangan lebih lanjut.

Kepala BKD bertemu Wabup Bondowoso/Kepala BKD bertemu Wabup Bondowoso/ Foto: Chuk S. Widarsha


Menurutnya, jika ancaman tersebut dinilai cukup mengganggu, yang bersangkutan bisa lapor polisi. Tentu harus disertai bukti penunjang. Sehingga akan membantu polisi dalam penanganannya.

Kasat Reskrim Polres Bondowoso, AKP Jamal mengatakan siap menindaklanjuti ancaman hendak dibunuh kepala BKD Bondowoso.

"Silakan laporkan secara resmi. Kami siap memback-up. Tentu harus disertai alat bukti yang kuat. Sehingga polisi akan mudah mengungkap kasusnya," kata Kasat Reskrim Polres Bondowoso, AKP Jamal, saat ditemui di mapolres, Jalan Veteran, Rabu (31/7/2019).

Misalnya, dia diancam siapa, dengan cara apa, bentuk ancamannya seperti apa.

Sementara Sekda Bondowoso, Syaifullah menampik tuduhan itu. Baginya, sesama ASN adalah bagian dalam hidupnya. Tidak mungkin dia melakukan intimidasi, apalagi sampai mengancam akan membunuh keluarganya sendiri.


Didikan orang tuanya yang berprofesi guru tidak seperti itu. Dan hasil didikan itu diterapkan dalam dunia kerjanya.

"Ada dua wasiat orang tua saya yang jadi guru. Pertama, mereka tidak mengisi darah dan daging saya dengan yang haram. Kedua, mereka tidak pernah mendholimi orang lain. Dan kedua didikan itu mereka minta tidak saya lakukan juga. Masak saya anak guru SD ada karakter membunuh orang," jawabnya saat dikonfirmasi wartawan.

Dapat Telepon Ancaman Hingga Membuat Kepala BKD Bondosowo Pilih Mundur
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.