"Mereka kita periksa sebagai saksi korban karena semua kebetulan yang punya lahan. Terkait yang diduga (pelaku) itu sampai sekarang masih didalami, masih kita kembangkan. Belum mengarah ke sana," kata Kapolsek Bubon Iptu Utra Prasetyanto saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (31/7/2019).
Lahan terbakar di satu desa itu, kata Kapolsek semuanya lahan produktif. Warga menanam sawit, kelapa, serta karet. Menurut Kapolsek, para pemilik lahan ini merupakan korban dalam insiden kebakaran lahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kabut Asap Mulai Masuki Kota Jambi |
Pemeriksaan terhadap delapan warga ini dilakukan pada Senin (29/7) kemarin di Mapolsek Bubon. Dalam keterangannya, kedelapan warga mengaku tidak mengetahui pelaku pembakar lahan tersebut.
"Yang kita periksa sebagai korban. Mereka belum tahu siapa yang dicurigai karena memang orang itu gak ada lahan kosong. Sudah ditanami tanaman semua. Jadi bukan pembukaan lahan baru," jelas Utra.
Untuk saat ini, kondisi lahan terbakar di Desa Seuneubok Trap belum dapat dipadamkan seluruhnya. Lokasi ketiga terbakar masih ada api dan petugas gabungan kesulitan menjinakkan sijago merah.
Menurut Utra, petugas kesulitan memadamkan api karena tidak ada akses ke lokasi. Pihak BPBD dibantu TNI dan polisi bahkan sempat mencoba memadamkan api dengan menggunakan ranting-ranting kayu.
"Kita pakai alat manual untuk memadamkannya. Akses ke lokasi hanya bisa dengan jalan kaki. Proses pemadaman sulit kita lakukan ditambah lagi cuaca terik," bebernya.
(agse/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini