"Dari Air Quality Monitoring System (AQMS) berdasarkan hasil pemantauan alat itu bahwa Kota Jambi masih kualitas udaranya masih kategori baik, berarti kita bebas beraktifitas, walau kabut asap mulai terlihat namun belum begitu berbahaya bagi masyarakat. Tetapi dari satu parameter yang menjelaskan kondisi udara dalam kategori sedang yaitu parameter SO2," ujar Kadis DLH Kota Jambi, Ardi kepada detikcom, Rabu (31/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daeng Maliki warga Kota Jambi menyatakan asap mulai terasa pekat pada malam hari, sementara pagi hari asap itu terlihat tipis karena adanya cahaya matahari. Namun kabut asap itu mulai menyebabkan beberapa warga mengalami pilek atas kondisi asap yang mulai bermunculan itu.
"Agak terganggu sih, sempat terasa pilek juga atas kabut asap itu. Tetapi belum begitu parah jadi belum menggunakan masker, namun ada sih kalau saya lihat untuk murid di sekolah yang menggunakan masker," kata Daeng kepada wartawan.
Sementara dari data BMKG Jambi, terdapat 11 titik panas di Jambi yaitu di Kabupaten Batanghari 3 titik panas dan Kabupaten Muaro Jambi 8 titik panas.
Sementara wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat asap masih bermunculan setelah beberapa hari terakhir lahan gambut didaerah itu terbakar. Data itu mulai menurun dari data satu hari sebelumnya yang mana titik panas mencapai 30 titik.
Meski ada beberpa lahan yang masih terbakar, dampak kabut asap yang mulai bermunculan itu belum begitu mengganggu aktifitas bagi para pengendara kendaraan, pelayaran jalur sungai, serta penerbangan pesawat di bandara.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini