Kudus Didera Jual Beli Jabatan, Plt Bupati ke ASN: Saatnya Transparan

Kudus - Langkah pertama Wabup M Hartopo setelah ditunjuk menjadi Plt Bupati Kudus adalah mengumpulkan ASN di lingkungan Pemkab setempat. Berkaca dari kasus bupatinya yang ditangkap KPK dalam kasus jual beli jabatan, Hartopo menekankan transparansi dan profesionalitas.

"Pagi ini mengambil apel. Tadi malam Gubernur (Jateng) telah memberikan motivasi dan (menunjuk) Plt untuk saya melaksanakan tugas bupati," kata dia dalam apelnya, Senin (29/7/2019).

Dalam kesempatan itu dia menegaskan agar aparatur sipil negara (ASN) bisa bekerja lebih transparan, bersih dan tidak ada pungli maupun suap untuk mutasi.

Baca juga: Wabup Jadi Plt Bupati Kudus, KPK Cari Tambahan Bukti Suap M Tamzil

"Sekarang mulai bangkit, bekerja dan bersih, transparan, tidak ada yang namanya pungli, suap untuk mutasi. Semua harus objektif," kata Hartopo.

"Kalau (bekerja) profesional wajib dipromosikan. Tidak usah ada ini dan itu," lanjutnya.

Plt Bupati Kudus, M Hartopo, pimpin apel pagi ASN (Foto: Akrom Hazami/detikcom)

Dia juga menekankan akan bertindak lebih tegas terhadap ASN yang tidak disiplin menjalankan tugas-tugasnya.

"Izin itu harus jelas, izin terlambat, izin tidak masuk kenapa. Tidak hanya laporan karena izin. Biasanya yang izin itu saja saja. Besok laporannya harus jelas," ujarnya.

Baca juga: Geledah 2 Lokasi di Kudus, KPK Sita Dokumen Mutasi Jabatan

Tak lupa dia juga mengajak para ASN untuk mendoakan M Tamzil yang sedang dalam pemeriksaan KPK terkait OTT kasus jual beli jabatan.

"Kita doakan Pak Tamzil yang lagi kena permasalahan semoga beliau diberi kesehatan, kekuatan dan kesabaran beserta keluarganya. Kita semua ikut prihatin dalam hal ini. Maka dari itu marilah kita mulai bangkit hari ini," ujarnya.


Simak Video "Kasus Tamzil, KPK Geledah Kantor Pemkab Kudus"

[Gambas:Video 20detik]

(mbr/mbr)