Hal itu diungkapannya saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Lombok Tengah dalam rangka peresmian Galeri Tenun di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Kamis (25/7) kemarin.
"Banyak desa-desa yang dulunya miskin, sekarang sudah menjadi desa maju karena mengembangkan sektor pariwisata. Jadi saya mendukung pengembangan desa-desa wisata di Lombok Tengah," ujar Eko dalam keterangannya, Jumat (26/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi turis yang datang akan merasa betah dan nyaman karena fasilitas yang lengkap dan bersih dari sampah," katanya.
Dalam kunjungannya ke Desa Setanggor tersebut, ia meninjau bantuan yang diberikan oleh Kemendes PDTT tahun 2018 berupa rumah tenun, galeri promosi tenun, alat tenun tradisional, serta pondok wisata bantuan.
"Kain tenun yang sudah bagus ini, ke depannya harus kita pikirkan pemasarannya," teranganya.
Menurut Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT, Samsul Widodo mengatakan bahwa Kemendes PDTT telah memfasilitasi penjualan kain tenun secara online melalui marketplace.
"Kita juga sudah kerja sama dengan Lion Parcel dalam pemasaran kain tenun hingga ke luar negeri," katanya.
Sebelumnya, para penenun telah diberikan pelatihan pewarnaan tenun secara alami melalui konsep live in designer, di mana para desainer tinggal bersama para penenun untuk memberikan pendampingan teknik menenun dan pewarnaan alami dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal.
Selain peresmian Galeri Tenun di Desa Setanggor, Eko juga meresmikan Desa Wisata Adat Ketare yang terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Kunjungan kerja Menteri Desa PDTT di Kabupaten Lombok Tengah dilanjutkan dengan mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, yang sedang bersiap menyelenggarakan MotoGP di tahun 2021.
Informasi lainnya dari Kemendes PDTT bisa dilihat di sini. (prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini