Air Bekas Pembuangan Make Up Hingga Pembuangan Obat juga Cemari Laut

Air Bekas Pembuangan Make Up Hingga Pembuangan Obat juga Cemari Laut

Hilda Meilisa - detikNews
Kamis, 25 Jul 2019 15:47 WIB
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Sampah plastik tak hanya menjadi salah satu penyebab pencemaran laut. Namun, studi yang sedang didalami Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menyebut ada penyebab lain yang juga berpengaruh.

Penyebab ini pun tak hanya dari sampah impor saja. Namun bisa dari zat kimia limbah kegiatan domestik. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, MR Karliansyah mengatakan zat kimia limbah domestik itu berupa sisa pembuangan obat-obatan, air bekas pencucian kosmestik, hingga lotion obat nyamuk bekas penggunaan masyarakat.

"Tanpa kita sadari di air-air sungai yang masuk ke laut itu, banyak sekali air laut yang ditemukan bekas sisa obat-obatan, kosmetik, lotion obat nyamuk," kata Karliansyah ditemui di sela pertemuan dengan sejumlah ilmuwan di Surabaya, Kamis (25/7/2019).

Karliansyah menyebut penelitian ini dilakukan sejumlah pakar Institut Pertanian Bogor (IPB) di beberapa sungai dan laut di Indonesia. Dia mengatakan zat kimia domestik ini lebih mendominasi dari jenis limbah lain, seperti mikroplastik.

"Yang lagi in di dunia masalah mikroplastik, ternyata ada penelitian dari guru besar IPB, di (sungai) Citarum dan Ciliwung, juga sudah ditemukan bahan lain yang patut dihindari karena itu unsur berbahaya juga," imbuhnya.


Meski penelitian ini baru dilakukan di sejumlah titik dan belum mencakup semua sungai dan laut di Indonesia, Karliansyah menduga pencemaran serupa juga terjadi di semua daerah.

Dugaan ini melihat dari kebiasaan masyarakat menggunakan kosmetik dan lotion. Ditambah lagi, catatan KLH menyebut sebagian besar pencemaran sungai di Indonesia, sebanyak 70 hingga 80 persennya adalah limbah kegiatan domestik.

Apalagi, limbah tersebut selama ini menggelontor saja tanpa diolah dari sungai hingga bermuara ke laut. Jika diakumulasikan, Karliansyah mengatakan limbah ini bisa menumpuk dan memiliki pengaruh cukup besar.

"Iya lah (terjadi di seluruh Indonesia), kita kan biasa tadi disampaikan, perempuan kan pakai kosmetik, nanti malam dibersihkan, ya masuk saluran perkotaan, kemudian ke sungai, ya itu ke laut, dari waktu ke waktu terakumulasi, kalau perorangan mungkin kecil, tapi karena ini sifatnya akumulatif ya numpuk," paparnya.

Melihat hal ini, Karliansyah mendorong pemerintah daerah segera membuat instalasi pengolahan air limbah. Hal ini penting untuk mengontrol penyebaran limbah dari sisa obat-obatan dan kosmetik.

"Kita juga sudah mendorong pemda untuk bagaimana air limbah ini bisa diolah. Kalau tidak ya sulit, sementara kalau (limbah) industri kan mudah, mereka ada kewajiban (mengatur). Kalau domestik gini kan kewajiban pemda dan pemkot untuk mengatur," pungkasnya. (hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.