Tiga anak diantaranya berasal dari luar kota yakni dari Temanggung, Batang dan Jakarta. Acara ruwatan ini menjadi acara utama dan akan digelar di hari terakhir DCF, yakni di hari Minggu (4/8/2019).
"Hingga saat ini tercatat ada 11 anak berambut gembel yang akan diruwat. Ada yang dari luar kota, yakni Temanggung, Batang dan Jakarta," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara Dwi Suryanto kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (25/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi menjelaskan panitia acara saat ini masih mengklarifikasi permintaan anak-anak tersebut. Bocah rambut gimbal memang akan menyampaikan keinginan yang akan dipenuhi saat ruwatan berlangsung.
"Permintaanya biasanya macam-macam dan tidak terduga. Ada yang hanya permen, sepeda hingga boneka," terangnya.
Adapun kegiatan lain di DCF 2019 yakni festival lampion dan Jazz Atas Awan masih diselenggarakan seperti tahun sebelumnya. Namun Dwi mengungkap ada beberapa acara baru yang akan digelar tahun ini.
"Untuk event yang baru di DCF salah satunya festival kopi. Nantinya akan menghadirkan kopi-kopi lokal yang ada di Jawa Tengah. Kalau festival domba batur sebenarnya tahun lalu sudah ada, tetapi tahun ini ditambah ada olahan dari domba batur," jelasnya.
Dwi Suryanto juga menyampaikan dalam gelaran DCF 2019 juga akan menampilkan hingga 23 seni budaya. Misalnya, Kebo Giro, Rampak Yakso, Sendra Tari Rambut Gembel dan beberapa seni budaya lainnya.
"Selain itu juga ada perubahan lain, yakni jika pada DCF sebelumnya kirab budaya sempat dilakukan tidak berbarengan dengan ritual rambut gembel, tetapi tahun ini kembali digelar berbarengan yakni di hari Minggunya," ujarnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini