Peristiwa ini terjadi di Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, antara Daeng Kulle (71) dan Mappa daeng Ngence (73) pada Rabu (24/7) pagi kemarin. Daeng Ngence tewas dibacok Daeng Kulle, sedangkan Daeng Kulle tewas dikeroyok massa karena mencoba menyerang warga setelah menikam Daeng Kulle.
"Sebenarnya bukan saling bunuh. Kejadiannya habis subuh, korban (Ngence) waktu itu sedang berada di depan rumahnya, pelaku (Daeng Kulle) datang dan langsung memarangi korban," kata Kasat Reskrim Polres Jeneponto AKP Boby Rachman saat berbincang dengan detikcom, Kamis (25/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya meninggal atas nama Ngence. Itu mereka tetanggaan depanan rumahnya," imbuhya.
Setelah melakukan aksinya, Daeng Kulle dengan santai kembali ke rumahnya sambil membawa parang yang telah digunakan untuk membunuh korban.
"Lalu pelakunya, Daeng kulle, langsung ke rumahnya dan tiba-tiba kan pagi kejadiannya. Dia tidak ke mana-mana. Habis itu, terdengar oleh warga dan langsung pihak keluarga dan warga lainnya langsung berdatangan," ungkapnya
Warga dan keluarga yang marah meminta Daeng Kulle menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun permintaan itu tidak digubris pelaku.
"Waktu didatangi warga, dia masih memegang parang. Dia sempat kejar-kejar orang juga. Dia diamuk massa sehingga luka dan kita larikan ke rumah sakit dan meninggal duli rumah sakit," ungkapnya.
Roby mengatakan, setelah kejadian tersebut, situasi keamanan tetap kondusif. Pihaknya telah bertemu dengan pihak dusun dan warga untuk sama-sama menjaga keamanan.
"Sudah aman dan kita sudah bertemu dengan para warga yang ada di sana," ujarnya. (fiq/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini