"Beliau menyarankan kalau rekonsiliasi ya harus yang benar-benar. Jangan rekonsiliasi 'etok-etok', yang ujungnya hanya bagi-bagi kursi. Tentu kursi ini bisa bermakna eksekutif, legislatif, dan posisi publik lainnya," ujar Dradjad kepada wartawan, Rabu (24/7/2019).
"Tapi jika yang ada hanyalah rekonsiliasi etok-etok, Pak Amien menyarankan parpol pendukung 02 memilih beroposisi, oposisi yang terhormat dan berwibawa. Beliau juga menggarisbawahi soal PAN, itu karena ada sebagian kecil oknum yang manuvernya membuat malu PAN di hadapan pemilihnya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dradjat menolak jika maksud rekonsiliasi 'etok-etok' itu diarahkan ke pertemuan antara Ketum Gerindra Prabowo Subianti dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Rabu (24/7) lalu. Menurutnya, Amien juga menyambut baik pertemuan tersebut. Prabowo juga sudah berbicara ke Amien soal akan bertemu dengan Megawati.
"Kalau soal silaturahmi, Pak Amien selalu mendakwahkan pentingnya silaturahmi dengan berbagai pihak, baik itu politis maupun non-politis. Jadi, saya rasa bagi Pak Amien, silaturahmi Mas Bowo dan Bu Mega bagus-bagus saja," kata anggota Dewan Kehormatan PAN.
Sementara itu, Sekjen PAN Eddy Soeparno menilai pertemuan Prabowo-Megawati dilaksanakan dalam konteks membangun kerja sama di antara kedua tokoh. Menurut Eddy, pertemuan tersebut bertujuan mulia dan mengedepankan kepentingan publik.
"Tapi saya percaya, pertemuan siang ini (kemarin) dilaksanakan dalam konteks rekonsiliasi nasional dan membangun kerjasama di antara kedua tokoh dan mungkin kedua partai besar ini dengan tujuan mulia yang selalu mengedepankan kepentingan publik," tuturnya.
Soal sikap PAN yang juga disinggung Amien Rais, Eddy menyerahkannya kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Namun, menurutnya, masukan dari Amien akan menjadi renungan bagi kader PAN.
![]() |
"Terkait sikap PAN, kami menyerahkan arah politik ke depannya ke tangan Ketua Umum, selaku pemegang mandat kepemimpinan partai hasil kongres tahun 2015. Tentu kata-kata bijak Pak Amien Rais akan menjadi renungan dan masukan berharga bagi kader PAN," ungkapnya.
Sebelumnya, Amien Rais berbicara soal dua jenis rekonsiliasi, yakni yang pura-pura atau etok-etok dan yang sungguhan. Menurutnya, rekonsiliasi etok-etok tidak memberi kesempatan munculnya kritik di tubuh pemerintah.
"Rekonsiliasi etok-etok itu kalau artinya hanyalah kooptasi. Jadi petahana menang, kemudian menawarkan beberapa kursi, lantas yang ditawari juga bergembira-ria mengatakan semua keputusan yang khusus presiden hak prerogatif presiden tidak ada yang bisa menggugat dan lain-lain, ya seperti sangat latah begitu," kata Amien Rais.
"Alangkah aibnya, alangkah malunya hanya dengan beberapa kursi kemudian tersandera tidak bisa lagi memberikan kritik dan lain-lain. Maka seperti ini hanya etok-etok, lupakan saja," imbuh Amien.
Simak Video "Amien Rais: Kalau Rekonsiliasi Berpura-pura Apa Gunanya?"
(azr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini