Kemarin, polisi merilis guru pembina ekstrakurikuler pramuka yang mencabuli 15 anak di bawah umur. Dalam dua kasus ini, semua korbannya adalah laki-laki.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana mengatakan dalam menangani kasus ini memang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
Pasalnya, kasus pencabulan pada anak baru bisa diketahui jika korban atau orang tua hingga orang terdekat korban melapor. Namun, Festo juga mengakui tak semua orang tua mengetahui apa yang terjadi pada anaknya.
"Tindak pidana ini ndak serta merta terbuka. Biasanya terbukanya itu melihat dari orang tua, seberapa orang tua menyadari ada perubahan besar di anaknya. Terus yang berani melaporkan, ini kita masih jarang," kata Festo kepada detikcom di Surabaya, Rabu (24/7/2019).
Festo mengakui dari dua kasus ini memang diketahui berdasarkan laporan dari orang tua murid. Dari sini, pihaknya baru melakukan penyidikan lebih lanjut. Namun, Festo menyebut banyak pula orang tua yang masih acuh terhadap apa yang terjadi pada anaknya.
"Kalau pada kasus ini awalnya memang dari laporan orang tua dulu. Kalau orang tua pasti akan berniat untuk melaporkan lah. Tapi masih banyak lagi orang tua yang masih belum mengetahui anaknya," imbuh Festo.
Untuk itu, Festo menyarankan kepada orang tua untuk lebih perhatian terhadap anaknya. Misalnya memperhatikan dengan siapa anak tersebut bergaul dan berinteraksi sehari-hari.
Festo menambahkan, jika perilaku anak berbeda dari biasanya, orang tua bisa mengajak anak berkomunikasi pelan-pelan hingga anak bisa terbuka dan menceritakan apa masalahnya.
Sementara jika ada tindakan pelecehan, Festo mengimbau para orang tua untuk langsung melaporkan pada pihak berwajib.
"Imbauannya orang tua harus cermat mendidik anaknya, mengamati perilaku, pergaulannya, melihat tingkah laku dan komunikasi dengan anaknya. Kalau ada kejadian yang terjadi dengan anaknya itu dapat diketahui dan tidak terjadi pada anak-anak lain," lanjut Festo.
Tak hanya itu, Festo menambahkan ada juga beberapa pusat pelayanan terpadu dari pemerintah yang bisa membantu menangani permasalahan pada anak.
"Sebenarnya ada di provinsi disediakan pusat pelayanan terpadu yang bisa menangani masalah terkait anak dan segala macamnya," pungkasnya.
Simak Juga 'Guru Les Dibekuk karena Diduga Cabuli 34 Siswa SD dan SMK':
(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini