"Mereka masuk bulan Desember 2018, dibawa oleh Andi Baso," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2019).
Dedi menerangkan Andi Baso tercatat dalam daftar pencarian orang (DPO) dan diyakini berada di Filipina Selatan saat ini. Andi Baso diduga terlibat dalam serangan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, pada November 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polri sebelumnya mengumumkan pihaknya telah berhasil melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik, Pulau Jolo, Filipina. Pelaku adalah dua orang warga negara Indonesia (WNI).
Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh merupakan deportan dari Turki pada Januari 2017. Dia menjelaskan awalnya Polri dan kepolisian Filipina hanya mengantongi hasil pemeriksaan lima tersangka bom bunuh diri yang menginformasikan pelaku diduga WNI.
Identitas kedua pasutri pelaku bom bunuh diri terungkap setelah penangkapan anggota JAD Kalimantan Timur bernama Yoga dan JAD Sumatera Barat bernama Novendri. (aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini