"Semua desa yang rawan tsunami akan kita nilai ketangguhannya," ujar Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Lilik Kurniawan usai menjadi pembicara 'seminar nasional pengurangan risiko bencana' di ruang Balai Senat UGM Yogyakarta, Selasa (23/7/2019).
Survei dan pemetaan yang dilakukan BNPB akan berlangsung selama 34 hari, mulai dari 12 Juli hingga 17 Agustus 2019. Dalam survei tersebut pihak BNPB melibatkan relawan dan pakar untuk memetakan desa di pesisir Banyuwangi hingga Anyer, Serang.
"Sekarang tim berada di Pacitan, besok sudah di daerah pesisir selatan DIY," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mengajak kampus nantinya bisa melakukan KKN tematik. Lalu memanfaatkan dana desa untuk penguatan (pengurangan risiko) bencana," tuturnya.
Saat ditanya wartawan apakah pemetaan ratusan desa di pesisir selatan Jawa tersebut untuk merespon prediksi salah satu pakar yang menyatakan adanya potensi tsunami di selatan Jawa setinggi 20 meter, Lilik dengan tegas membantahnya.
"Kegiatan ini bukan untuk merepon itu," tegasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini