Bukan karena Editan 'Kelewat Cantik', Ini Alasan MK Lanjutkan Kasus Evi

Bukan karena Editan 'Kelewat Cantik', Ini Alasan MK Lanjutkan Kasus Evi

Zunita Putri - detikNews
Senin, 22 Jul 2019 17:18 WIB
Evi Apita Maya (ibnu/detikcom)
Jakarta - Mahkamah Konstutusi (MK) melanjutkan perkara foto editan 'kelewat cantik' Evi Apita Maya. MK beralasan melanjutkan perkara ini karena ada kaitannya dengan perolehan suara di Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Persoalan dalil edit foto itu soal satu dalil, bukan itu yang menyebabkan lolosnya, tapi di posita memang ada hitung-hitungan yang berkaitan dengan suara, itu yang bikin lolos," ujar hakim MK I Dewa Gede Palguna di MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019).

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan melanjutkan mengadili gugatan calon DPD Nusa Tenggara Barat (NTB) Prof Dr Farouk Muhammad atas Evi Apita Maya. Evi digugat karena dianggap menyalahi prinsip kejujuran dalam pemilu.
Bukan karena Editan 'Kelewat Cantik', Ini Alasan MK Lanjutkan Kasus EviFoto: Evi Apita Maya (dok.pri/fb)

Evi sendiri saat diminta tanggapan mengaku pasrah dan akan mengikuti proses persidangan yang berlanjut. Dia berharap nantinya hakim akan memutus perkaranya dengan adil

"Tentunya hakim mempunyai pertimbangan-pertimbangan sendiri. Beliau adalah orang-orang yang bijaksana, tentunya kita ikuti segala proses," ujar Evi.

"Semoga nanti hasil akhirnya, MK akan tetap memperhatikan hati nurani, tetap akan memberikan keputusan yang seadil-adilnya," imbuhnya.



Simak Juga 'Foto 'Kelewat Cantik' Evi Dalam Politik Branding':

[Gambas:Video 20detik]



Bukan karena Editan 'Kelewat Cantik', Ini Alasan MK Lanjutkan Kasus Evi
(zap/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads