Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (22/7/2019), penyerangan brutal itu terekam dalam video amatir yang diambil oleh para komuter juga seorang anggota parlemen Hong Kong dari kelompok oposisi, Lam Cheik-ting, yang juga ada di lokasi kejadian. Serangan terjadi saat para demonstran antipemerintah berangsur-angsur pulang ke rumah masing-masing dengan MRT.
Rekaman-rekaman video menunjukkan momen saat gerombolan pria berbaju putih yang menenteng tongkat, tiba-tiba membanjiri stasiun MRT di distrik Yuen Long yang ada di pinggiran Hong Kong pada Minggu (21/7) malam waktu setempat. Gerombolan pria berbaju putih yang beberapa memakai masker untuk menutup wajahnya itu langsung menyerbu salah satu rangkaian kereta yang berhenti di stasiun MRT tersebut dan menyerang para penumpang di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa gerombolan pria anarkis itu sengaja menargetkan para penumpang kereta yang berbaju hitam yang diketahui baru saja mengikuti aksi protes terbaru, yang masih bagian dari rangkaian aksi memprotes rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi.
Diketahui bahwa unjuk rasa terbaru oleh ribuan demonstran antipemerintah juga digelar di luar Liaison Office, yang merupakan perwakilan langsung otoritas China di Hong Kong. Dalam aksinya, para demonstran melemparkan telur ke tembok kantor Liaison Office dan mencoret-coretnya dengan cat semprot. Unjuk rasa itu berujung bentrokan, dengan polisi Hong Kong kembali menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan demonstran.
![]() |
Dalam penyerangan terpisah di distrik Yuen Long, para demonstran berbaju hitam juga para jurnalis yang ada di stasiun maupun di dalam kereta menjadi korban serangan brutal. Bercak darah tampak berceceran di lantai stasiun. Seorang reporter wanita yang baru saja melakukan peliputan untuk Stand News juga ikut diserang. Reporter yang tidak disebut namanya ini diserang hingga jatuh ke lantai dan ditendang berkali-kali oleh gerombolan penyerang.
Lam, politikus oposisi Hong Kong, menyiarkan aksi penyerangan brutal itu via live streaming Facebook. Terlihat bagaimana orang-orang berteriak saat pria-pria berbaju putih memukuli para demonstran antipemerintah dan para komuter.
![]() |
Salah satu pegawai pemerintah yang berusia 22 tahun dan tidak bersedia disebut namanya, menuturkan bahwa situasi saat itu sangat kacau, dengan orang-orang berlarian saat kereta diserang. Saat itu sempat beredar informasi bahwa para gangster juga menyerang orang-orang di jalanan. "Orang-orang berlarian ke segala arah, demi menghindari para gangster," ucapnya.
Insiden penyerangan ini diketahui terjadi di distrik yang berlokasi wilayah New Territories, dekat perbatasan China, di mana geng-geng kriminal sangat berpengaruh. Laporan menyebut beberapa pria berbaju putih yang melakukan serangan, terekam kamera meninggalkan lokasi dengan mobil-mobil berpelat nomor China daratan.
Lam yang mengalami luka-luka di wajah dan lengannya, mengkritik Kepolisian Hong Kong yang dinilai lambat mengambil tindakan. Lam yang dikenal sebagai politikus pro-demokrasi ini juga menuduh para 'anggota triad' ada di balik serangan brutal itu.
"Mereka (penyerang-red) sangat biadab dan aksi kasar ini jelas melanggar batasan masyarakat Hong Kong yang beradab. Apakah Hong Kong sekarang membiarkan triad melakukan apapun yang mereka inginkan, memukuli orang-orang di jalanan dengan senjata?" tegasnya kepada wartawan pada Senin (22/7) waktu setempat.
Kecaman datang dari politikus pro-demokrasi lainnya, yang menuduh pemimpin Hong Kong yang pro-China menutup sebelah mata terhadap serangan brutal itu.
"Ini geng triad memukuli warga Hong Kong. Namun Anda berpura-pura tidak terjadi apa-apa?" tegas Alvin Yeung, salah satu politikus pro-demokrasi Hong Kong.
![]() |
Penyerangan brutal di Yuen Long dilaporkan melukai sedikitnya 45 orang. Sedangkan bentrokan di luar kantor Liaison Office dilaporkan melukai 13 orang lainnya.
Dalam pernyataan terbaru, Kepolisian Hong Kong menyatakan 'kecaman keras' terhadap dua insiden di Yuen Long dan di luar kantor Liaison Office. Kepolisian menyatakan mereka masih menyelidiki kedua insiden itu. Sejauh ini belum ada satupun tersangka yang ditangkap setelah dilakukan penyisiran di sebuah desa dekat stasiun MRT Yuen Long.
Simak Juga 'Pro-demokrasi Hong-Kong: It's Not The End game, Its's Infinity War':
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini