Dilansir AFP, Senin (22/7/2019), awan gas air mata yang tajam tampak melayang-layang di distrik komersial kota yang padat. Polisi memerangi demonstran bertopeng setelah aksi protes besar lainnya, yang tampaknya tidak ada akhir yang terlihat dalam gejolak yang melanda pusat keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hong Kong telah terjerumus ke dalam krisis terburuk dalam sejarah akhir-akhir ini, selama beberapa minggu terjadi aksi dan konfrontasi kekerasan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Protes awal disulut oleh RUU yang sekarang ditangguhkan yang akan memungkinkan ekstradisi ke daratan Cina.
Tetapi sejak itu mereka telah berkembang menjadi gerakan yang lebih luas yang menyerukan reformasi demokratis, hak pilih universal dan penghentian kebebasan geser di wilayah semi-otonom.
Baca juga: Pendemo Tembus Gedung Legislatif Hong Kong |
Gas air mata dan peluru karet menjadi sering terjadi ketika parlemen kota dihancurkan oleh pengunjuk rasa awal bulan ini. Otoritas Beijing menghadapi tantangan paling serius sejak Hong Kong dikembalikan ke China pada tahun 1997.
Pada Minggu ini, puluhan ribu demonstran berbaris di jalan-jalan. Ini adalah akhir pekan ketujuh berturut-turut bahwa warga Hong Kong telah keluar secara massal.
Tetapi pawai itu mengikuti pola yang sekarang sudah dikenal sebagai sebuah partisipasi damai yang besar diikuti malam bentrokan dengan kelompok-kelompok yang lebih keras. (knv/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini