Berikut bunyi cuitan Lisa yang jadi sorotan:
Di Bali itu ga ada pelecehan sexual karena kl dilecehkan ya seneng2 aja, mau menyalurkan hasrat pun gampang karena pelacur dan pelacuran nya available setiap jengkal, modal sedikit dapat. Jadi ga akan ada yg dilaporin lah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuitan itu disoal salah satu caleg DPRD Bali dari Partai NasDem, Ni Luh Djelantik. Sebagai perempuan Bali, Ni Luh mengganggap cuitan itu menghina warga Bali.
"Bagi yang mengenal Lisa Marlina. Tolong sampaikan kepadanya bahwa aku tidak tinggal diam atas penghinaan yang dia tuliskan terhadap Bali. Aku akan melanjutkan perihal ini ke pihak yang berwajib agar yang bersangkutan bisa mengklarifikasi pernyataannya dan membuktikan bahwa benar pelacuran dan pelacur available di setiap jengkal pulau kami," kata Ni Luh seperti dikutip detikcom dari akun Instagramnya, Senin (22/7/2019).
Ni Luh lalu mencantumkan nomor ponselnya agar bisa diberikan ke Lisa Marlina. Lina lalu menghubungi Ni Luh Djelantik dan memberikan penjelasan. Penjelasan itu lalu diunggah Ni Luh Djelantik di Twitter.
Dihubungi terpisah, Lisa Marlina meminta maaf karena cuitannya dinilai menghina perempuan Bali. Dia mengaku cuitannya merupakan respons atas cuitan dari netizen lainnya.
"Klarifikasi saya sudah saya tweet ya, itu aja yang bisa saya klarifikasi. Saya klarifikasi bukan mencari pembenaran, saya menyadari ada yang kurang baik dalam menyampaikan pendapat, mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Bali," kata Lisa kepada detikcom.
Lisa menyebut pihaknya merespons cuitan netizen lain yang dinilainya sangat provokatif. Soal penyebutan Bali, Lisa mengaku itu juga respons terkait cuitan netizen tersebut.
"Jadi gini mbak, awalnya yang bersangkutan ngetwit soal di tanah Jawa, nah karena saya lihat yang bersangkutan di Bali, menikah dan punya rumah saya berasumsi yang bersangkutan tinggal di Bali," terangnya.
Lisa pun berharap bisa melakukan mediasi dengan Ni Luh Djelantik terkait cuitannya. Dia juga mengaku mendapatkan sanksi sosial dari netizen lainnya.
"Insyaallah, sebenernya saya memang ada rencana ke Bali karena sepupu saya yang orang Bali mau menikah, semoga waktunya tepat," tuturnya.
Dia pun berharap cuitannya tidak berujung ke laporan polisi. Dia kembali minta maaf.
"Saya masih berharap masyarakat Bali dan pelapor dalam hal ini mbak Niluh mau membuka pintu maaf buat saya mbak. Saya masih berharap yang bersangkutan tidak meneruskan kasus ini ke jalur hukum tetapi menjadi hak yang bersangkutan kalau pun mau melaporkan, saya menghargai itu," harapnya.
"Mungkin kurang cukup sanksi sosial yg saya dapat kan selama beberapa hari ini, tetapi semoga jadi bahan pertimbangan," tutup Lisa. (ams/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini