"Kami berharap BPBD bekerja sama dengan seluruh pihak untuk mengatasi masalah kabut asap dan pembakaran lahan ini," kata Erzaldi di Pangkalpinang, yang dilansir Antara, Minggu (21/7/2019).
Ia mengatakan secara kasatmata kabut asap sudah mulai terlihat sehingga hal itu harus segera diatasi dan dikendalikan, agar bencana tersebut tidak meluas karena akan mengganggu kesehatan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan segera menginstruksikan BPBD untuk mengambil langkah dalam memadamkan api atau mengimbau kepada masyarakat yang ingin membuka lahan pertaniannya untuk tidak membakar lahan pertaniannya," katanya.
Ia juga meminta masyarakat tidak lagi membakar lahan pertanian dan sampah. Apabila ada sampah dari rumah, kata dia, ditanam atau mengolahnya menjadi sampah organik atau pupuk kompos.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak lagi membakar sampah secara sembarangan, karena berpotensi terjadinya kebakaran lebih luas, kabut asap dan lainnya yang merugikan masyarakat lainnya," ucapnya.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kepulauan Babel Aswind mengatakan terhitung sejak Juni hingga pertengahan Juli 2019 seluas 12,55 hektare hutan dan lahan terbakar, atau mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kasus kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau 2018 tercatat 175 titik dengan luas lahan 195,2 hektare tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.
Tonton Video Diduga Akibat Kabut Asap, Warga Palangka Raya Terserang ISPA:
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini