"1,5 meter belum mengakomodir semuanya. Trotoar yang ideal 4.5 sampai dengan 6 meter. 1,5 meter untuk pejalan kaki, 1,5 meter untuk disabilitas, 1,5 meter untuk street furniture , 0,5 sampai dengan 1 meter untuk buffer atau amenities. Sehingga pejalan kaki benar-benar nyaman," kata Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugraha saat dihubungi, Minggu (21/7/2019).
Kawasan Cikini tersebut nantinya akan diprioritaskan bagi pejalan kaki. Dia mengatakan trotoar tidak hanya mengakomodir pejalan kaki tapi juga warga penyandang disabilitas.
"Ya, selain mengakomodir pejalan kaki juga penyandang disabilitas. Lebih nyaman, aman dan bahagia warganya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pelaksanaan konstruksi memang agak macet. Nanti setelah selesai akan relatif lebih lancar," tutur Hari.
Sebelumnya, Ferdinand menilai kebijakan Pemprov DKI Jakarta keliru dalam melakukan revitalisasi trotoar di . Ferdinand mengatakan trotoar yang sudah ada hanya perlu dipoles agar lebih indah dipandang.
"Semestinya Pemda DKI jangan mengurangi lebar jalan, ini keliru namanya. Lebar trotoar lama 1,5 meter cukup untuk digunakan pejalan kaki, tapi memang harus dipercantik trotoarnya untuk memenuhi kriteria kota kelas dunia," kata Ferdinand melalui akun Twitternya.
"Pertanyaan sekarang, untuk apa trotoar 3 meter lebih? Tidak rasional sementara jalanan akan bertambah padat karena jalur akan berkurang," tegas dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini