"Ya untuk wajah Jakarta baru ke depan memang trotoar kita lebarkan dan lajur jalan kita kurangi. Prioritas utama adalah pejalan kaki, sepeda, kendaraan umum berbasis rendah emisi dan baru kendaraan pribadi," kata Kepada Dinas Bina Marga Hari Nugraha saat dimintai konfirmasi, Minggu (21/7/2019).
Hari mengatakan kendaraan pribadi diarahkan untuk menggunakan angkutan umum seperti MRT, BRT, dan LRT. Dia menyebut pelebaran trotoar juga untuk membuat pejalan kaki hingga warga disabilitas semakin nyaman melintasi trotoar di Cikini.
"Kendaraan pribadi kita arahkan menggunakan angkatan umum, MRT, BRT, LRT," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"1,5 meter belum mengakomodir semuanya. Trotoar yang ideal 4.5 sampai dengan 6 meter. 1,5 meter untuk pejalan kaki, 1,5 meter untuk disabilitas, 1,5 meter untuk street furniture. 0,5 sampai dengan 1 meter untuk buffer atau amenities," tutur Hari.
Total trotoar yang akan direvitalisasi sepanjang 10 kilometer dan memakan biaya Rp 75 miliar. Hari menargetkan proyek selesai pada Desember 2019.
"November-Desember 2019 selesai," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ferdinand mengkritik revitalisasi trotoar melalui akun Twitternya. Menurut Ferdinand, pelebaran trotoar itu bikin jalan untuk kendaraan bermotor jadi sempit dan macet.
"Jakarta itu jalanannya macet, ruas jalan tak lg ideal dgn jumlah kendaraan. Tp koq bs Pemda DKI merampas badan jalan untuk meperlebar trotoar hingga 3 mtr lebih. Cikini yg slm ini padat, makin padat. Trotoar itu cukup 1,5 mtr utk pejakan kaki. @DKIJakarta," tulis Ferdinand pada Jumat (19/7).
Simak Video "Momen Kocak BPN Prabowo Serahkan Ferdinand Hutahaean ke TKN Jokowi"
(fdu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini