Dikutip dari AFP, Minggu (21/7/2019), otoritas setempat menolak politisi independen mendaftarkan diri menjadi peserta pemilu. Diketahui, Moskow menggelar pemilu untuk parlemen ibu kota pada September mendatang.
Salah satu anggota LSM White Counter, Navalny, menyatakan sikap pemerintah berbahaya. Ia mengatakan akan berjuang untuk kandidat yang didukungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus berjuang untuk kandidat kita," imbuh dia.
Navalny mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar pada minggu depan jika otoritas setempat tidak segera mengambil sikap. Sejumlah politisi yang diketahui akan mendaftarkan diri dalam pemilu adalah Ilya Yashin, Lyubov Sobol, dan Dmitry Gudkov.
Eks anggota parlemen Moskow, Gudkov, yang mendukung sikap demonstran itu mengatakan pemerintah telah mencuri uang dan suara rakyat. Selain itu, dia juga menyebut pemerintah terlah merenggut masa depan rakyat.
"Kita hidup di negara yang penuh kontrol selama 20 tahun," ujar Gudkov.
Kandidat oposisi berjuang mati-matian untuk bisa tercantum di surat suara. Saat ini, mereka berupaya dengan memanfaatkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah Rusia, kemerosotan kepercayaan terhadap Putin, dan kemarahan atas menurunnya taraf hidup serta meningkatnya korupsi. (tsa/tsa)











































