Kursi Ketua MPR Diincar Gerindra, PKB Merasa yang Paling Pantas

Round-Up

Kursi Ketua MPR Diincar Gerindra, PKB Merasa yang Paling Pantas

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 21 Jul 2019 07:00 WIB
Gedung MPR/DPR (Foto: Lamhot Aritonang-detikcom)
Jakarta - Partai Gerindra mengincar posisi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2019-2024. Keinginan Gerindra itu ditentang PKB karena merasa lebih pantas mendapat posisi itu.

Awal mula keinginan Gerindra menduduki posisi Ketua MPR disampaikan Ketua DPP Gerindra Sodik Mudjahid. Dia mengatakan jabatan yang ramai saat ini dibahas dan 'diperebutkan' adalah Ketua MPR.

Sodik menghubungkan keinginan Gerindra itu dengan semangat rekonsiliasi. Dia menyebut semangat rekonsiliasi untuk kebersamaan serta kesatuan dan persatuan bangsa pertama-tama harus diwujudkan oleh para wakil rakyat anggota MPR (dari anggota DPR dan DPD). Dia memandang komposisi terbaik di parlemen 2019-2024 adalah Gerindra Ketua MPR dan PDIP sebagai Ketua DPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Terutama oleh para pemimpin partai, dalam menetapkan Ketua MPR. Dengan semangat tersebut, komposisi terbaik adalah Ketua MPR Gerindra, Ketua DPR PDIP, Presiden Joko Widodo," kata Sodik dalam keterangannya, Jumat (19/7/2019).

"Komposisi Ketua MPR dan DPR di atas tanpa harus terkait dan menunggu komposisi terakhir koalisi oposisi dan koalisi di pemerintahan, karena rakyat dan bangsa Indonesia sudah memahami keberadaan dan posisi PDIP serta Gerindra, khususnya dalam Pileg dan Pilpres 2019-2024," ucapnya.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria kemudian menjelaskan mengapa partainya ingin posisi strategis di MPR jika memang nantinya diajak menjadi bagian koalisi pemerintahan. Alasannya, Gerindra merupakan partai dengan kursi ketiga terbanyak di parlemen.



"Gerindra harus dapat posisi yang strategis kalau Gerindra jadi bagian dari koalisi. Posisi Gerindra dan koalisi itu kan, partai oposisi Adil Makmur ada 45 persen lebih. Harusnya mendapat posisi yang strategis kalau nimbang seperti itu, kalau memang ada kesepakatan. Kalau setidaknya Gerindra pada posisi Wakil (Ketua MPR) karena Gerindra kan partai kedua nasional dan ketiga di parlemen setelah Golkar, jadi Gerindra sudah sepantasnya dapat kursi di MPR," kata Riza kepada wartawan, Sabtu (20/7).

Namun, Riza mengatakan internal partainya belum membahas spesifik soal kursi pimpinan MPR. Hingga saat ini, Dewan Pembina Gerindra masih menimbang apakah akan mengambil langkah bergabung ke koalisi Jokowi atau tidak.

PKB yang merupakan salah satu partai pengusung Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menolak jika Gerindra nantinya mendapat kursi Ketua MPR. Menurut PKB, mereka lebih pantas mengisi posisi itu.

"PKB pastinya begitu (lebih pantas), karena banyak pengamat menyampaikan juga supaya ada kira-kira ada kombinasi agamis-nasionalis," ujar Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid, Sabtu (20/7).

Menurut Jazilul, kombinasi agamais-nasionalis adalah Ketua DPR dipegang parpol nasionalis dan Ketua MPR dipegang oleh parpol agamais. Dia juga menilai PKB pantas di posisi itu karena berada di koalisi Jokowi-Ma'ruf yang mayoritas menguasai kursi parlemen.



"Jadi di MPR agamis, di DPR-nya nasionalis, jadi pas. Artinya, PKB lebih pantas. Pertama, menang di koalisi, kan bareng-bareng Pak Jokowi kalau nanti di pembicaraan koalisi oke. Yang kedua, dari sisi peta Indonesia itu pas dari sisi agamis-nasionalis," katanya.

Jazilul mengatakan partainya mendorong Ketum Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Dia mengaku belum tahu siapa yang akan didorong Gerindra untuk jika memang mengincar kursi Ketua MPR.

"PKB kan jelas, Cak Imin yang kita harapkan, kita dorong. Saya tidak tahu Gerindra itu siapa (yang diajukan), intinya ya itu mimpinya Gerindra," tuturnya.



Meski merasa lebih pantas, Jazilul mengaku tak masalah jika Gerindra bermimpi mendapat posisi Ketua MPR. Namun, jika melihat peta politik yang ada, menurutnya, tidak pada tempatnya Gerindra bermimpi mendapatkan kursi Ketua MPR.

"Itu urusannya Gerindra berkeinginan, bermimpi, atau apa saja terserah Gerindra. Tetapi kan ujungnya Gerindra ternyata pingin ngincar-ngincar juga, ya sudahlah akhirnya dia ingin silakan saja berjuang," ucapnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads