"Suhu dingin ini terjadi sekitar sepekan terkahir ini," kata Igin (64), salahseorang warga ditemui di kawasan perkebunan yang ada di Desa Tarumajaya, Kamis (18/7/2019).
Igin yang berprofesi sebagai mandor perkebunan es menuturkan paling parah terjadi, Rabu (17/7) kemarin. Dilihat dari alat pengukur suhu mencapai 0 derajat celcius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Igin juga menambahkan, pada tahun 2017 lalu suhu udara paling rendah bisa mencapai -4 derajat celcius.
"Bahkan tahun 2017 lalu, bisa mencapai -4 derajat celcius," tambahnya.
Dilihat dari alat pengukur suhu udara yang ada di smartphone, sekitar Pukul 05.00 WIB suhu udara mencapai 9 derajat celcius.
"Sekarang sudah menghangat, tidak seperti kemarin. Paling parah kemarin," ujarnya.
![]() |
Pantauan detikcom, es tersebut mencair setelah tersorot sinar matahari. Pemandangan itu dapat dilihat dari Pukul 05.00-08.00 WIB.
Saat salah satu daun teh dipetik, kondisi daun tersebut membeku seperti dimasukkan ke dalam lemari es.
Saat es tersebut dipegang, teksturnya seperti es serut yang biasa kita temui di dalam mangkuk es campur.
Seperti yang dilihat dari alat pengukur suhu udara yang ada di smartphone, suhu udara di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari sekitar Pukul 05.00 WIB mencapai 9 derajat celcius, sekitar Pukul 06.00 WIB sekitar 12 drajat celcius dan sekitar Pukul 07.00 WIB sekitar 13 derajat celcius dan suhu kembali menghangat pada Pukul 08.00 WIB sekitar 17 derajat celsius.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini