Ketua Serikat Burum Migran Indonesia (SBMI) Banten Maftuh Hafi menceritakan, korban awalnya lapor ke jaringan SBMI menjadi korban pengantin pesanan. Korban tergiur karena dijanjikan uang jika mau menikah dengan warga China melalui mak comblang.
"Dia dijanjikan kebutuhan akan dipenuhi karena ingin merubah keadaan keluarganya," ujar Maftuh saat berbincang dengan detikcom di Serang, Banten, Rabu (17/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban katanya menikah dengan Ye Jinshan di Jakarta, baru kemudian dibawa ke China. Namun di China, korban justru disiksa suaminya.
"Dia ingin pulang, tapi dokumen-dokumen ada di suaminya," tambahnya.
Masalah lainnya yakni dokumen korban juga dipalsukan oleh oknum di Indonesia. Salah satu yang dipalsukan yakni mengenai status agama korban.
"Tapi korban dari Banten tidak jadi korban prostitusi, cuma pemukulan, tidak dikasih makan. Kondisi saat ini masih di penampungan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, mak comblang pengantin pesanan ditahan oleh kepolisian beberapa waktu lalu. Mak comblang itu ditahan karena menjalankan bisnis 'pengantin wanita' di Pontianak Selatan, Pontianak, Kalimantan Barat.
(bri/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini