"PDAM dan Damkar sudah stand by dengan tangki-tangki air bersih jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk respons," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo, saat dihubungi, Rabu (17/7/2019).
Menurut Subejo, belum ada laporan potensi kekeringan di DKI Jakarta. Subejo belajar pada kekeringan yang pernah terjadi pada 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Subejo tidak bisa memastikan apakah tahun ini akan terjadi krisis air bersih atau tidak. Namun, dia berkoordinasi dengan pihak dan lembaga lain seperti BMKG untuk memantau informasi.
"Saya nggak bisa pastikan tidak ada. Tapi kita belum menerima laporan dampak kekeringan, misalnya krisis air bersih," ucap Subejo.
"Kami sudah koordinasi dengan instansi terkait dan wilayah agar selalu monitor perkembangan di lapangan dan segera dilaporkan untuk secepatnya dilakukan respons untuk mengatasinya," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperkirakan puncak musim kemarau di Indonesia wilayah selatan khatulistiwa tahun ini akan terjadi pada bulan Agustus. Dampaknya akan terjadi kekeringan di beberapa wilayah.
"Yang kami laporkan (kepada Presiden Jokowi) adalah prediksi puncak musim kemarau adalah bulan Agustus dan dampaknya berupa kekeringan itu bisa sampai September untuk wilayah di sebelah selatan khatulistiwa," kata Dwikorita seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/7).
(aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini