"Diduga korban meninggal dunia karena mengalami kekerasan, karena hampir seluruh badan terdapat luka lebam kebiruan," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto, kepada detikcom, Selasa (16/7/2019).
Luka yang dialami korban berinisial F (6 tahun, semula polisi sempat menyebut berusia 7 tahun) tersebut antara lain pada mata sebelah kiri lebam kebiruan, telinga kanan dan kiri kebiruan, pipi kanan bengkak lebam kebiruan, sudut bibir kanan terdapat bekas darah kering. Selain itu ditemukan banyak luka lebam seperti bekas cubitan, ada bekas luka dan darah mengering di perut sebelah kiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus itu terungkap setelah petugas Polsek Ampel, Boyolali mendapatkan informasi dari warga, pada hari Jumat (12/7). Petugas memperoleh kabar jika pada hari Kamis (11/7) sekitar pukul 13.00 WIB, di Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, terdapat anak meninggal dunia.
Namun kematian bocah tersebut diduga tidak wajar, karena terdapat luka lebam di hampir sekujur tubuhnya. Korban sudah langsung dimakamkan pada hari itu juga di daerah asal ibunya, Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
"Setelah mendapat informasi itu, saya bersama Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak, Sat Reskrim Polres Boyolali) langsung ke Ampel (TKP) untuk mengumpulkan keterangan," ujar Mulyanto.
Pihaknya memeriksa sejumlah saksi dari warga setempat. Antara lain dari warga yang ikut memandikan dan mengkafani korban. Dari keterangan saksi-saksi, petugas kemudian melakukan gelar perkara.
Polres Boyolali berkoordinasi dengan Bid Dokkes Polda Jateng melakukan pembongkaran makam korban guna dilakukan autopsi. Hal itu untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Hari ini, petugas Polres Boyolali melakukan pembongkaran makam korban di pemakaman umum Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. "Penyebab kematian masih menunggu hasil autopsi," kata dia.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini