"Hari ini kami melakukan pembongkaran makam untuk dilakukan autopsi karena kematian bocah itu diduga akibat penganiayaan," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto, dihubungi detikcom, Selasa (16/7/2019).
Lokasi penganiayaan diduga terjadi di rumahnya, di Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali. Kemudian, dimakamkan di tempat asal ibunya, Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban yang masih anak-anak tersebut meninggal dunia pada Kamis (11/7) pekan lalu. Masyarakat curiga kematian korban tidak wajar karena banyak ditemukan luka lebam di hampir sekujur tubuhnya.
Korban yang meninggal dunia sekitar pukul 13.00 WIB. Korban dimakamkan pada hari itu juga sekitar pukul 17.00 WIB.
Sehari kemudian, petugas Polsek Ampel mendapatkan informasi tentang kematian korban yang diduga tidak wajar. Petugas kemudian melakukan penyelidikan untuk memastikan kabar tersebut. Setelah didapatkan keterangan dan bukti-bukti awal, petugas akhirnya melakukan pembongkaran makam korban.
"Kami bekerjasama dengan Dokkes Polda Jateng untuk melakukan pembongkaran makam dan dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban," tandas Mulyanto.
Pembongkaran makam itu pun mendapat perhatian dari warga setempat. Mereka mengamati proses tersebut dari kejauhan. Proses pembongkaran dan autopsi itu juga dijaga puluhan aparat kepolisian. Polisi juga memasang garis polisi mengitari lokasi makam.
Polisi Bongkar Makam Pegawai PT JAS yang Diduga Bunuh Diri:
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini