"Tadi pas gempa sekitar pukul 7 pagi, ada gempa besar itu. Sempat panik dan saya saat itu sedang siap-siap mau ke sawah," kata salah seorang warga Dusun Krajan 2, Kecamatan Kencong, Aan Junaedi, Selasa (16/7/2019).
Guncangan gempa yang besar itu, kata Aan, mengakibatkan retakan di sejumlah ruangan rumahnya. "Itu di tembok dan pojokan tiang langsung muncul retakan. Lumayan cukup banyak. Di ruangan lain seperti kamar tidur juga ada. Tapi tidak sampai ambruk," imbuhnya.
Baca juga: Satu Warga Banyuwangi Luka Imbas Gempa Bali |
Salah seorang guru SDN Sumbersalak 05, Kecamatan Ledokombo, Nuriadi mengatakan, plafon ambrol terjadi di dua ruang kelas. Plafon tersebut ambrol karena kejatuhan genting.
![]() |
"Saat itu akan memulai pelajaran. Baru akan membuka salam, terasa guncangan gempa cukup keras. Langsung saya suruh murid-murid untuk keluar kelas," kata Nuriadi.
"Akibat gempa, 2 ruang kelas ambrol (bagian) internit (plafon), karena kejatuhan genting. Beruntung semua siswa sudah keluar ruangan. Alhamdulillah tidak ada korban," ungkapnya.
Selain karena adanya guncangan, menurut Nuriadi, kondisi plafon tersebut juga sudah tidak lagi kuat. "Kebetulan kondisi plafon tidak layak, jadi terkena gempa, akhirnya ambruk itu," pungkasnya.
Gempa terjadi sekitar pukul 07.18 WIB. Pusat gempa berada di 9,11 Lintang Selatan dan 114,54 Bujur Timur. Atau sekitar 83 KM Barat Daya Nusa Dua. Hiposenter atau pusat gempa bumi ada di kedalaman 68 KM.
Simak Video "Dampak Gempa M 6 di Bali, Genting SD dan Kantor Camat Rontok"
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini