"Pembunuhan ini direncanakan oleh dia, dia beli golok, dia beli plastik ukuran besar yang untuk sampah itu. Niatnya memang sudah untuk membunuh dan dimutilasi untuk menghilangkan jejak," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada wartawan di Satreskrim Polres Banyumas, Sabtu (13/7/2019).
Dengan senjata tajam tersebut kemudian dia lakukan pembunuhan di Puncak Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan usai dibunuh dengan cara menebas kepalanya menggunakan parang, kemudian pelaku membiarkan korban sampai hampir satu jam untuk menghabiskan darah yang keluar. Setelah itu baru dinaikkan ke dalam mobil milik korban.
"Pengakuan dia itu korban dibiarkan sampai hampir satu jam untuk menghabiskan darahnya, agar tidak terlalu repot masuk kedalam mobil," ujarnya.
Baru kemudian pelaku memutilasi korban saat dalam perjalanan menuju Banyumas hingga beberapa bagian.
"Pengakuan dia dari mulai tangan kiri, tangan kanan, perut kemudian kaki dibagi dua," ucapnya.
Pihak Kepolisian Polres Banyumas hingga saat ini telah mendapatkan barang bukti berupa mobil korban, sisa sisa pembakaran potongan tubuh berupa tulang, barang milik korban, dan sisa potongan tubuh lainnya yang telah dikirim ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta untuk pengambilan sampel DNA. Keluarga korban saat ini ikut serta dites DNA.
"Walaupun secara penyelidikan manual dilapangan kita sudah yakin pelakunya. Tapi ini untuk lebih memastikan bahwa korban adalah orang tersebut. Kita tinggal tunggu secara ilmiahnya dari kedokteran forensik seperti apa, butuh waktu prosesnya," pungkanya.
Tonton video Asmara Jadi Motif di Balik Aksi Keji Mutilasi di Banyumas:
(arb/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini