PDIP Sumsel Klaim Suara Kurang, Hakim MK: Ke Mana Perginya?

PDIP Sumsel Klaim Suara Kurang, Hakim MK: Ke Mana Perginya?

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Jumat, 12 Jul 2019 10:50 WIB
Ilustrasi Mahkamah Konstitusi (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - PDIP menggugat hasil pileg 2019 untuk DPRD Sumatera Selatan dapil 9 dan DPRD Musi Banyuasin dapil 1. PDIP merasa suara mereka berkurang sedangkan suara Partai Golkar mengalami penambahan.

"Yang pertama untuk dapil 9 adanya penambahan suara Golkar sebanyak 503 suara di Kabupaten Musi Banyuasin yang tersebar di 9 kecamatan, dan juga pengurangan suara pemohon 3.261 di Musi Banyuasin juga yang tersebar di 13 kecamatan," kata kuasa hukum PDIP Sumsel, Aries Surya, dalam sidang di Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2019).
Hakim konstitusi Saldi Isra lalu mengonfirmasi perolehan suara yang diklaim PDIP di dapil itu. PDIP merasa penghitungan mereka berbeda dengan KPU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Aries, di dapil 9 Sumsel ini PDIP mendapat 62.131 sementara menurut KPU mendapat 58.870. Sedangkan suara Golkar di dapil itu menurut PDIP sebesar 61.758, sedangkan menurut KPU mendapatkan 62.271.

"Kemudian dapil Banyuasin 1 adanya pengurangan suara 4.500 suara yang tersebar di 3 kecamatan," imbuh Aries.

"Ke mana perginya?" tanya hakim Saldi.
"Kita tidak tahu juga ke mana pengurangannya. Jadi seharusnya suara pemohon di Dapil 1 ini 12.555," jawab Aries.

Dalam petitumnya PDIP meminta KPU membatalkan putusan terkait hasil pileg di dapil 9 untuk DPRD Sumsel dan dapil 1 DPRD Banyuasin. Mereka ingin hasil yang ditetapkan sesuai dengan penghitungan PDIP.

"Menetapkan hasil pemilihan suara yang benar, untuk DPRD Sumsel dapil 9 suara PDIP sebesar 62.131, suara Golkar 61.758 dan untuk pengisian anggota DPRD dapil 1 Banyuasin suara PDIP sebesar 12.555 suara," ucapnya.


(abw/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads