Kepala Bidang Konservasi Wilayah III Padangsidimpuan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Gunawan Alza, mengatakan pihaknya sudah mengirim tim ke lokasi. Saat ini mereka masih merangkum keterangan dari warga sekitar.
"Saat ini tim masih di lapangan. Langkah selanjutnya terkait keberadaan harimau ini, menunggu hasil yang diperoleh tim di lapangan," kata Gunawan kepada wartawan, Kamis (11/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunawan mengatakan pihaknya menerima laporan harimau masuk perkampungan Desa Pagaran Bira Jae, Kecamatan Sosopan, Padang Lawas, pada Rabu (10/7) malam. Belum ada informasi detail soal peristiwa harimau tersebut memangsa monyet di sana.
BBKSDA berencana memancing harimau ke dalam perangkap untuk menghindari terjadinya konflik harimau dan manusia. Sehingga diharapkan masyarakat bisa tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Ini merupakan kasus ketiga harimau memasuki kampung tersebut sepanjang 2019. Sebelumnya harimau juga memasuki kawasan itu pada 25 Mei lalu dan menerkam seorang warga hingga menderita luka berat.
Sebelumnya, konflik harimau dan manusia juga terjadi di Padang Lawas pada Kamis (16/5). Seorang warga tewas diterkam harimau saat sedang bekerja di kebun karet miliknya di Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun.
"Belum bisa dipastikan apakah itu harimau yang sama. Tetapi memang daerah itu merupakan lintasan harimau," kata Gunawan.
Menurutnya, perubahan fungsi hutan karena berbagai sebab membuat ruang jelajah dan sumber makanan harimau berkurang. Sebab itu membuat si belang memasuki perkampungan.
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini