Pria kelahiran Sumenep 29 April 1976 itu mengakui bahwa sejak kecil namanya memang Markus. Markus mengatakan jika waktu sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) ada salah pemahaman penulisan.
"Nama saya memang Markus. Cuman tidak paham saya, orangtua dulu kasih nama Mahrus apa Markus. Saya ini kan orang desa. Saya dari Sumenep kan," ujar Markus saat dihubungi detikcom, Kamis (11/7/2019).
Markus mengatakan bisa jadi ketika di madrasah dulu namanya diberitahukan Mahrus. Namun saat kelulusan, namanya di ijazah tertulis Markus.
"Bisa jadi kenanya begitu. Sayakan di desa jadi pemahamannya niatnya Mahrus menjadi markus saya tidak tahu. Tapi seinggat saya nama saya ya itu," lanjut Markus.
Berawal dari nama Markus di ijazah MI, untuk selanjutnya ijazah pendidikan lanjut juga tertulis Markus. Dan Markus merasa tidak mempunyai masalah menyandang nama tersebut.
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini