"Tahun lalu itu ada 24 desa yang kekeringan, tahun ini turun jadi 12 desa," tutur Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat ditemui detikcom, Rabu (10/7/2019).
Ipong menjelaskan 12 desa yang mengalami kekeringan ini sedang diupayakan pengaliran air dengan cara pipanisasi dari Waduk Bendo.
"Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Solo sedang bikin Detail Engineering Design (DED)-nya," jelas dia.
Namun, lanjut Ipong, pipanisasi bakal terealisasi paling cepat pada tahun 2021 mendatang.
"Kami juga sudah membuat sumur bor, ada yang berhasil ada yang tidak. Yang berhasil ada 15 sumur," paparnya.
Ipong menambahkan sumur yang berhasil diantaranya di Desa Dayakan, Senepo, Ilo-ilo dan lainnya. Sedangkan desa lain yang tidak keluar sumber airnya meski di bor, akhirnya dilakukan dropping air.
"Dropping kami lakukan sesuai kebutuhan per minggu ada 6 tangki dengan kapasitas masing-masing 2 ribu liter air," imbuh dia.
Jadi, menurutnya berbagai upaya sudah dilakukan Pemkab Ponorogo untuk mengatasi kekeringan. Sejak tahun 2016 hingga tahun 2019, jumlah desa yang mengalami kekeringan berangsur turun.
"Kami akan terus berupaya supaya desa-desa tersebut bisa mendapatkan air bersih," tandas dia.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini