"Ya, cukup memprihatinkan, karena tempat ini pernah disidak Bapak Presiden dan ternyata sampai saya lihat ini belum ada perbaikan signifikan. Saya ingin memastikan saja, apakah ada perbaikan nggak, nanti akan segera ditangani," ujar Muhadjir kepada wartawan, Selasa (9/7/2019).
Muhadjir mengimbau kepada jajaran SMPN 1 Muara Gembong untuk melakukan perbaikan kecil-kecilan. Ia juga mengimbau agar puing-puing dan sampah disingkirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengecek kondisi SMPN 1 Muara Gembong, Muhadjir juga mengkritisi SMAN 1 Muara Gembong. Menurutnya, kondisi keduanya sama-sama memprihatinkan.
"Kebetulan saja ini sekolahnya memprihatinkan. Menurut saya kurang memadai baik SMP maupun SMA-nya," ujar Muhadjir
Muhadjir mengatakan pembangunan gedung rusak SMPN 1 Muara Gembong ada di bawah wewenang Kementerian PUPR RI. Ia berjanji akan melakukan sidak kembali ke SMPN 1 Muara Gembong.
"Minggu depan saya cek sekolah ini harus dalam keadaan bersih," ujar Muhadjir.
Kepala SMPN 1 Muara Gembong Imbar Jumena Kemal menyebut sejumlah bangunan sekolah rusak parah.
"Kalau yang itu (kategori rusak parah) 10 ruang kelas," ujar Imbar.
Sejauh ini, 10 bangunan yang rusak tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar. Solusinya, kegiatan belajar dibagi dua shift, yakni pagi-siang dan siang-sore.
Imbar mengatakan pihak sekolah telah melakukan komunikasi dengan Kementerian PUPR secara intens. "Kita intens dengan pihak PUPR, sering (komunikasi) PUPR. Ya masalahnya karena itu pakai APBN, bukan uang pribadi. Ada prosesnya," ujar Imbar.
"Awal Agustus sudah mulai pembangunan (bangunan rusak)," lanjutnya.
Pantauan detikcom, tampak sejumlah bangunan SMPN 1 Muara Gembong, Jalan Pantai Mekar, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, mengalami rusak parah. Sebagian dinding bangunan terkelupas, ada pula banyak coretan. Sampah berserakan di mana-mana. Kamar mandi tampak kotor dan tercium bau pesing yang menyengat.
(isa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini