Pantauan detikcom di PNJ, Beji, Depok, terlihat salah satu mesin parkir di gerbang keluar PNJ disegel dengan rantai besi. Di balik segel itu terlihat tulisan 'Segel Komersialisasi'.
Sementara itu, di dekat lokasi penyegelan ada spanduk soal rencana uji coba parkir. Spanduk itu menginfokan uji coba dan sosialisasi kebijakan parkir di lingkungan UI akan dilakukan pada 15-30 Juli 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberatan kebijakan bayar parkir ini disampaikan oleh Ketua BEM PNJ Iqbal Fauzan. Menurutnya, penyegelan ini sebagai bentuk penolakan.
![]() |
"Jadi ya tidak relevan Secure Parking ini ditetapkan tarif. Aman juga kan nggak harus bayar. Nah, ini Secure Parking ini kita menyimpulkan untuk komersialisasi, bukan untuk keamanan. Maka kita putuskan menyegel itu," kata Iqbal.
Ia juga menyampaikan alasan BEM PNJ menolak kebijakan berbayar karena meresahkan masyarakat dan mahasiswa. Selain itu, kebijakan bayar parkir ini imbas dari kebijakan UI dan tidak ada sosialisasi tarif parkir dengan pihak BEM PNJ.
"Lalu kita menolak kebijakan yang ditetapkan tanpa fasilitas penunjang. Ini kebijakan UI kan, di UI ada fasilitas penunjang, sementara kita di PNJ nggak ada dan hanya kena imbas kebijakan UI. Ini nggak bisa kita terima sama sekali. Kita juga menolak tarif yang ditetapkan tanpa ada sosialisasi dengan pihak kita," ungkapnya.
![]() |
Salah satu mahasiswa PNJ, Sabrina, juga tidak sepakat diberlakukannya sistem berbayar parkir di PNJ. Menurutnya, PNJ tidak pernah menarik biaya parkir.
"Iya itu (disegel) menurut saya karena memberatkan mahasiswa sih kalau ada dikenakan biaya parkir per jam. Sebelumnya nggak ada biaya, pakai kartu parkir gitu kalau ada stikernya. Tapi kalau nggak ada stiker itu, bayar Rp 1.000 sehari," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan mahasiswa BEM Universitas Indonesia (UI) melakukan demonstrasi di depan gedung rektorat. Mereka menuntut agar kebijakan bayar parkir di kompleks UI dibatalkan.
(jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini