Pantauan detikcom, Sabtu (6/7/2019) malam, tampak puluhan pengungsi masih mendiami trotoar di depan Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Sebagian pengungsi tampak terlelap tidur, sebagian tampak duduk beristirahat di atas tikar.
Berbagai barang perlengkapan sehari-sehari tampak berada di trotoar. Di antaranya tikar, termos, galon, dan payung. Sejumlah pengungsi terlihat sedang mendirikan tenda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenda-tenda pengungsi juga tampak di belakang kantor UNHCR di Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih Barat I, Jakarta Pusat. Setiap tenda berukuran sekitar 2x2 meter.
![]() |
Mulai dari laki-laki dewasa, perempuan, hingga anak-anak turut memadati masjid. Mereka berbaur melaksanakan salat Isya bersama warga lokal.
Lalu lintas di Jalan Kebon Sirih ramai lancar. Sejumlah pengendara tampak memarkirkan kendaraanya di tepi jalan.
"Kita tinggal di sini (trotoar Jalan Kebon Sirih). Sebelumnya kami tinggal di Kalideres, dan kami pindah kesini. Kita tinggal di sana (Kalideres) 15 bulan. Kita pindah ke depan UNHCR meminta bantuan UNHCR berharap mereka mengakomodasi makanan, rumah, dan air. Itulah mengapa kita tinggal di sini," ujar seorang pencari suaka asal Afganistan, Ali (23).
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut masalah pencari suaka yang telantar di trotoar Jalan Kebon Sirih adalah tanggung jawab Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Menurutnya, UNHCR yang bertanggungjawab mencarikan negara yang bersedia menampung para pencari suaka itu.
"Mungkin masalahnya bukan di pihak Indonesia-nya ya, tapi dengan pihak UNHCR yang mencarikan negara yang bersedia menampung mereka sebagai pengungsi ya. Itu di luar ranah pemerintah ya, karena itu adalah bagaimana tanggung jawab yang dimiliki oleh UNHCR untuk mencarikan status penempatan mereka," ujar Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah kepada wartawan di kantornya, Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (5/7) kemarin.
![]() |
(isa/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini