"Mudah-mudahan sesudah pemilihan presiden kita sudah tahu hasilnya. 01 dan 02 sudah selesai tinggal sekarang 00 dan 03. Artinya, ya sudah kita saling memaafkan, saling melupakan yang sudah terjadi dan kita bersatu," kata Jimly di acara halalbihalal ICMI di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silahturahmi ini kita maknai secara lebih luas untuk menjaga dan merawat persatuan kebangsaan kita. Hasil pemilihan umum kemarin harus kita jadikan bahan pelajaran yang sungguh-sungguh," ujarnya.
Meski demikian, Jimly juga berharap tetap ada dua kelompok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, selama keduanya berfungsi dengan baik, hal itu sangat dibutuhkan untuk keseimbangan dalam sistem demokrasi.
"Oleh karena itu, mari kita saling menghargai satu dengan yang lain dan bilamana diperlukan mari kita rawat itu supaya sistem kebangsaan kita ini, biar saja ada dua kelompok selama keduanya berfungsi dengan baik, check and balances dalam sistem demokrasi kita akan semakin mendewasakan kehidupan kebangsaan," kata Jimly.
Dalam acara halalbihalal ICMI, Wapres Jusuf Kalla (JK) juga hadir. JK menceritakan momen pertemuannya dengan Prabowo Subianto.
"Waktu saya ketemu Pak Prabowo bulan lalu, pertama kali saya tanya ke beliau. Saya tanya dulu, 'Tujuan Bapak apa?' Tujuannya adalah memajukan bangsa ini, ekonominya, sosialnya secara adil. Kalau begitu, kita jabat tangan karena itu tujuan kita semua," ungkap JK.
(ibh/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini