Sungai Ciujung Tercemar Limbah, Sawah dan Tambak Warga Gagal Panen

Sungai Ciujung Tercemar Limbah, Sawah dan Tambak Warga Gagal Panen

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 05 Jul 2019 15:58 WIB
Sungai Ciujung menghitam dan mengeluarkan bau tak sedap. (Bahtiar Rifa'i/detikcom)
Serang - Air Sungai Ciujung di Kabupaten Serang, Banten, menghitam dan mengeluarkan bau tak sedap. Warga setempat menduga air sungai sudah tercemar limbah industri.

Idris (50), warga yang memanfaatkan air Sungai Ciujung untuk pengairan sawahnya, harus gigit jari. Sebab, sawahnya gagal panen karena air sungai tidak bisa digunakan.

"Pakai air begini 3-5 hari padinya langsung mati. Tiba-tiba padinya merah, jadi gagal panen," kata Idris saat ditemui detikcom di Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (5/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Warga menunjukkan aliran yang tercemar limbah masuk ke Sungai Ciujung.Warga menunjukkan aliran yang tercemar limbah masuk ke Sungai Ciujung. (Bahtiar Rifa'i/detikcom)


Idris mengaku rugi sampai puluhan juta rupiah karena sawahnya rusak. Belum lagi musim kemarau yang membuat Idris harus menambah ongkos pembelian solar untuk menarik air.

"Kalau musim kemarau begini bisa abis ratusan liter solar," ujarnya.

"Utang saya sudah banyak, saya pasrah saja. Mau dimatiin juga nggak apa-apa," imbuh Idris.




Selain Idris, ada Niman (47), warga yang memanfaatkan air Sungai Ciujung untuk tambak udang miliknya di Desa Tengkurak. Dia menyebut air Sungai Ciujung juga tidak bisa digunakan karena diduga tercemar.

"Tambak udang nggak hasil, udang pada stres kalau ada limbahnya. Bayangin, dari 5 hektare tambak, masa cuma dapat 5 kilo udang," tambahnya.

"Ini sungai sudah kaya got paling besar di Banten," ujar Niman.


(bri/zak)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads