"Rencana kami bersihkan daerah yang terpapar narkoba, lebih-kurang ada 654 di Indonesia ini, itu bisa kami lakukan pembersihan, salah satunya dengan kami mengajak pemda, kaya di DKI ada sekitar 115 daerah yang rawan narkotika," kata Heru saat menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan BNN 2019, di Hotel Ciputra, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu (3/7/2019).
Heru mengatakan BNN sudah memetakan wilayah rawan narkoba tersebut. Pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membersihkan 654 daerah itu dari narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kami mengajak pemerintah provinsi, semua, pemerintah kabupaten/kota, dari BNN sudah ada kami mapping. Tinggal nanti bekerja sama dengan provinsi, kabupaten/kota, daerah yang rawan narkoba itu kami tertibkan, yang tadinya rawan narkoba menjadi bersih dari narkoba," ujarnya.
Salah satu strategi yang digunakan dalam upaya itu adalah meniadakan barang masuk ke suatu daerah. Selain itu, BNN akan mencari cara untuk mengurangi permintaan narkoba dari suatu daerah.
"Jadi memang kita bicara narkoba, kita bicara strategi kami, supply reduction, masuknya barang kita tiadakan, kami kurangi dan ada demand reduction, permintaan. Nah, ini bagaimana permintaan itu bisa kita... salah satunya desa, terutama desa-desa, di kota, termasuk yang di pinggir-pinggir, pesisir," ungkapnya.
"Kami berdayakan kepala desa, saya kerja sama dengan Mendagri, dalam hal ini dirjen dengan Menteri Desa, terutama anggaran desa. Jadi anggaran desa bisa digunakan untuk P4GN, dengan dasar ada peraturan bupati, masuk dalam musyawarah pembangunan desa," imbuhnya.
(abw/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini