"Sekarang Rp 13 ribu per kilogram. Itu belum normal, tapi sudah mulai agak naik lah," kata Kepala Disperindag Jatim Drajat Irawan saat ditemui di kantor DPRD Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (2/7/2019).
Namun Drajat mengakui jika harga ini memang belum naik. Dia menyebut harga normalnya biasanya Rp 18 ribu - Rp 21 ribu/kg. Untuk itu pihaknya melakukan beberapa upaya demi menstabilkan harga kembali.
"Intinya itu yang pertama harga ayam ini memang terutama yang peternak mandiri. Harga ayam hidup ini sempat Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu. Tapi kemudian sudah ada pergerakan lebih baik," ucapnya.
"Normalnya kan Rp 18 sampai 21 ribu di tingkat peternak. Dengan kata lain perlu upaya-upaya agar harganya kembali normal. Tapi sejauh ini sudah dilakukan upaya-upaya itu," imbuh Drajat.
Saat ditanya apa yang menjadi penyebab harga ayam di sektor peternak turun drastis, Drajat mengatakan dirinya dibantu beberapa pihak masih menyelidiki. Namun Drajat menduga faktor over supply bisa menjadi salah satu penyebab.
"Kenapa ini bisa terjadi? Karena memang dari sisi produksi ada over supply ayam. Over supply ayam di mana diperkirakan Ramadhan dan Idul fitri ada permintaan yang banyak dan besar ternyata permintaan itu jauh di bawah perkiraan. Sehingga terjadinya satu proses di mana over supply," pungkasnya.
(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini