"Untuk panitia kan cari 10 (calon pimpinan) untuk diserahkan ke DPR. Dari 10 ini saya harapkan ada 2 polisi, 2 jaksa, dan 6 lainnya silakan disiplin ilmu lain untuk adopsi bidang pencegahan, monitoring, dan lain-lain. Ini bidang yang jarang ditoleh orang. Sebetulnya banyak tugas KPK dan banyak uang negara yang diselamatkan dari itu," kata Antasari di gedung Setneg, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).
"Kenapa perlu jaksa dan polisi? Supaya tahu lah tentang perkara. Tidak dibohongi anak buah nanti," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, eks pimpinan KPK lainnya M Jasin menyoroti pencegahan korupsi di KPK belum optimal. Dia berharap pansel menyeleksi calon pimpinan yang kompeten.
"Koordinasi dan supervisi di bidang pencegahan ini juga belum maksimal di KPK. Karena ternyata yang namanya reformasi birokrasi belum sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah," kata Jasin.
Antasari Usul Dibentuk Dewan Pengawas KPK
Seusai rapat, Antasari secara pribadi mengusulkan dibentuknya Dewan Pengawas KPK. Alasannya, kinerja KPK perlu ada yang mengontrol.
"Usulan saya pribadi tadi, perlu Dewan Pengawas. Gimana pun harus dikontrol. Apa? Kontrol kinerja, berapa laporan yang masuk, berapa dari tingkat penyelidikan, penyelidikan ke penyidikan, dan seterusnya," jelas Antasari.
Dia mengatakan, orang-orang yang mengisi posisi Dewan Pengawas yang tidak memiliki konflik kepentingan dengan perkara yang ditangani KPK.
"Orang yang tidak punya kepentingan dengan perkara yang dia tangani di KPK. Tentunya mereka atau tokoh masyarakat yang peduli dengan penegakan anti korupsi atau tokoh agama atau apa," ucap Antasari.
(dkp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini