SMPN 30 DKI Redam Isu 'Tak Pasang Foto Jokowi'

Round-Up

SMPN 30 DKI Redam Isu 'Tak Pasang Foto Jokowi'

Tim detikcom - detikNews
Senin, 01 Jul 2019 19:34 WIB
Ilustrasi sekolah (Foto: iStock)
Jakarta - Nama SMP Negeri 30 Jakarta dibawa-bawa saat status netizen 'tak usah pasang foto presiden di sekolah' viral. Isu itu langsung diredam dan faktanya terungkap: pembuat status bukan guru di sekolah tersebut. Berikut ini rangkumannya.

Status yang Viral

Dalam status FB yang viral, perempuan tersebut mengusulkan agar foto presiden dan wakil presiden tidak usah dipajang lagi di sekolah. Menurutnya, cukup memasang foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Berikut ini isi lengkapnya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

kalo boleh usul...di sekolah2 tidak usah lagi memajang foto Presiden & Wakil presiden...turunin aja foto2nya..
kita srbagai guru ngga mau kan mengajarkan anak2 didik kita tunduk, mengikuti dan membiarkan kecurangan dan ketidakadilan?
Cukup pajang foto GOODBENER kita ajaa...GUBERNUR INDONESIA ANIES BASWEDAN

Tangkapan layar status FB tersebut beredar luas di media sosial beserta foto acara kelulusan SMP Negeri 30 Jakarta. Tangkapan layar itu tersebar keterangan bahwa si pembuat status diduga guru SMP Negeri 30 Jakarta.



SMPN 30 DKI Mengklarifikasi

detikcom mengonfirmasi hal ini ke Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara, Momon Sulaeman. Momon lalu mengirimkan surat klarifikasi dari SMP Negeri 30 Jakarta.

Dalam surat klarifikasi tersebut, Kepala SMP Negeri 30 Jakarta, M Yusup Corua, menyatakan foto perempuan saat acara kelulusan yang viral itu adalah wali murid dari siswa yang telah lulus. Yusup memastikan tidak ada guru bernama seperti pembuat status yang viral.

Berikut ini isi suratnya:

Dengan ini memberikan klarifikasi terhadap masalah yang sedang viral di media sosial tentang seseorang yang memposting foto kegiatan klulusan SMP Negeri 30 Jakarta yang kemudian disalah artikan oleh alumni SMP Negeri 30 Jakarta.

Sedangkan hal yang sebenarnya adalah bahwa benar seseorang tersebut adalah seorang walimurid yang putrinya sudah lulus Tahun Ajaran 2018/2019 dan bukan sebagai Guru SMP Negeri 30 Jakarta seperti halnya yang ada di pemberitaan media sosial.

Dan setelah dilakukan pengecekan terhadap semua guru, staf, dan karyawan di SMP Negeri 30 Jakarta tidak ada nama yang memposting berita tersebut di media sosial sebagai guru, staf, dan karyawan di SMP Negeri 30 Jakarta

Demikian surat klarifikasi ini saya buat dengan sebenarnya agar tidak ada lagi hal-hal yang tidak benar atau informasi yang bersifat hoax terhadap SMP Negeri 30 Jakarta



Pembuat Status Beri Pernyataan

Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara Momon Sulaeman juga mengirimkan surat pernyataan bermeterai dari pembuat status 'tak usah pajang foto presiden' tersebut. Dalam pernyataannya, perempuan itu menyatakan dia bukanlah guru SMP Negeri 30 Jakarta, melainkan orang tua alumni sekolah tersebut.



Berikut ini isi pernyataan tertulis dari pembuat status tersebut:

Dengan ini menyatakan bahwa saya bukan guru SMP Negeri 30 Jakarta dan saya betul pemilik akun FB pribadi (-nama pembuat status-) dengan tulisan yang saya buat, ternyata di tanggapi nitizen sebagai Guru SMP Negeri 30 Jakarta

Saya adalah orang tua dari -nama anak pembuat status- (Alumni angkatan 2018-2019) sehingga dalam akun Fb saya ada foto foto saya dan anak saya dengan latar belakang tulisan SMP Negeri 30 Jakarta

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya



Komentar Anies Baswedan

Status 'tak usah pajang foto presiden' yang viral di media sosial ikut membawa nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Saat ditanya wartawan, Anies menegaskan sudah ada berbagai aturan di Indonesia, termasuk aturan dalam ruang kelas di sekolah. Aturan itulah yang harus dilakukan.

"Negara ini diatur pakai aturan, bukan pakai selera. Jadi jalankan semua sesuai aturan, tentang di dalam kelas atau dalam kantor itu semua ada ketentuannya, itu dilaksanakan. Dan tidak usah buat yang lain-lain," ucap Anies saat ditanya wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta.



Terkait pernyataan sekolah bahwa pembuat status bukan guru, Anies menilai hoax tidak perlu dibahas lagi. "Kalau sudah jadi hoax, nggak perlu dibahas lagi," tambahnya.



Simak Juga 'Sambutan Lengkap Jokowi-Ma'ruf Usai Ditetapkan Jadi Presiden-Wapres Terpilih':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral Sopir Truk Kabur Usai Tabrak Taksi Online yang Dibawa Lansia"
[Gambas:Video 20detik]
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads